Find Us On Social Media :
Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) (KOMPAS.COM)

Jumlah SPBKLU di Indonesia Saat Ini Masih Minim

Oliver Doanatama Siahaan Minggu, 16 Oktober 2022 | 19:19 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Swap baterai kini menjadi salah satu menjadi salah satu langkah untuk mendorong percepatan era elektrifikasi kendaraan di Indonesia.

Saat ini sudah ada sejumlah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebagai layanan untuk swap baterai pemilik motor listrik.

Di Indonesia sendiri, saat ini jumlah SPBKLU Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia per Mei 2022 ada 369 unit yang melayani ekosistem motor listrik.

Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan jika jumlah pelayanan swap baterai harus ditambah untuk memberikan kemudahan pengguna kendaraan listrik.

“Swap ini harus diperluas jangan hanya bekerjasama dengan mini market. Kalau jaraknya berjauhan akan kasihan bagi yang butuh,” kata Bebin kepada Kompas.com, Sabtu (16/10/2022).

Bebin menyarankan, agar swab baterai juga bisa diadakan di pom bensin agar pengguna motor listrik lebih gampang menjangkau saat diperlukan.

Swap baterai dianggap menjadi salah satu solusi untuk menjawab permasalah harga kendaraan listrik yang dianggap mahal. Makin besar dan makin canggih baterai harganya akan makin mahal.

Tidak cuma itu saja, layanan ini akan membuat kinerja pengguna motor listrik juga lebih efisien. Maka dari itu, penting untuk menambah keberadaan swap baterai di Indonesia.

“Saya dari awal memikirkan, misalnya motor listrik kalau kemampuan baterainya hanya bisa untuk 50 km akan kasihan teman kita yang ojek online. Mereka dalam satu hari bisa menempuh ratusan kilometer. Maka itu harus buang waktu berapa jam untuk charging kalau tidak ada swab sebagai jawaban,” kata Bebin.

Bebin mengatakan kalau tidak ada swap baterai, kebutuhan pengguna motor listrik terus harus mengandalkan charging.

“Swap baterai merupakan inovasi sementara sambil menemukan temuan baru baterai yang bisa di charger cepat, mampu menyimpan listrik lebih banyak dan sambil menunggu motor listrik yang bisa hemat konsumsi baterai listrik,” kata Bebin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah SPBKLU di Indonesia Masih Minim", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/16/132100715/jumlah-spbklu-di-indonesia-masih-minim.