SonoraBangka.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, dengan kinerja perekonomian Indonesia yang terjaga positif hingga saat ini, dan diproyeksi tetap tumbuh positif di tahun depan, maka RI akan jauh dari ancaman resesi di tahun depan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dari kuartal I-2022 yang sebesar 5,01 persen dan kuartal II-2022 yang mencapai 5,44 persen.
Dengan kinerja ekonomi yang terjaga di atas 5 persen, pemerintah pun memproyeksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2022 akan sebesar 5,2 persen. Sementara pada 2023 diproyek mampu tumbuh di atas 5,3 persen.
"Berbagai lembaga juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kisaran 4,7 persen-5,1 persen. Artinya tahun depan Indonesia juga diharapkan jauh dari resesi," ujar Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).
Menurut Airlangga, laju ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,72 persen pada kuartal III-2022 merupakan kinerja yang impresif. Sebab, Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah pelemahan ekonomi global.
"Di tengah perekonomian dunia yang terkoreksi ke bawah, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022, mencatatkan pertumbuhan impresif yaitu 5,72 persen," ungkapnya.
Ia bilang, pertumbuhan positif itu di topang dari sisi pengeluaran, yakni konsumsi rumah tangga tumbuh solid sebesar 5,39 persen. Kemudian pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi tercatat tumbuh sebesar 4,96 persen.
Sementara dari sisi sektoral, transportasi pergudangan dengan pertumbuhan mencapai 25,81 persen, serta akomodasi, makanan dan minuman yang tumbuh 17,83 persen. Pertumbuhan itu seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Dia memastikan, pemerintah akan terus mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun ini maupun di 2023 melalui berbagai kebijakan. Mulai dari pengendalian Covid-19 sehingga terjadi peningkatan mobilias, kebijakan fiskal sebagai shock absorber atau penahan guncangan global, hingga upaya stabilisasi harga pangan.
Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah tetap akan mewaspadai kondisi global, terutama tren harga komoditas. Lantaran, harga komoditas global diproyeksi tidak akan setinggi di tahun ini, yang selama ini RI juga diuntungkan karena kenaikan harga itu.
Selain itu, pemerintah juga akan mewaspadai penurunan permintaan global, yang tentu kondisi tersebut akan sangat berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.
"Tantangan ke depan yang perlu diwaspadai tentunya penurunan harga komoditas dan pelemahan permintaan global," kata Airlangga Hartarto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Airlangga Sebut Ekonomi RI Tumbuh Impresif, Jauh dari Resesi ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/11/08/051000826/airlangga-sebut-ekonomi-ri-tumbuh-impresif-jauh-dari-resesi-.