Find Us On Social Media :
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada talkshow “Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Belanja Pengadaan Barang/Jasa Melalui Program Sertifikasi TDKN”, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Selasa (29/11/2022).(KOMPAS.com/ ELSA CATRIANA) (KOMPAS.COM)

Tantangan Untuk Mencapai Target Produksi Kendaraan Listrik Indonesia

Oliver Doanatama Siahaan Jumat, 9 Desember 2022 | 22:29 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan berbagai terobosan dalam mempercepat pembentukan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

Bahkan, Kemenperin sudah mengeluarkan beberapa regulasi seperti Permenperin nomor 36 tahun 2021 tentang kendaraan bermotor roda empat emisi karbon rendah.

Kemenperin sendiri menargetkan pada 2030 akan memproduksi secara lokal 1 juta mobil listrik dan 32 juta unit motor listrik.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, bila masih ada sejumlah tantangan yang harus dilalui untuk mencapai target tersebut.

“Kendala yang kami hadapi di Indonesia yaitu importasi kendaraan listrik secara CKD. Level perindustrialisasi kendaraan listrik masih pada perakitan di dalam negeri,” kata Agus pada rapat kerja Komisi VII DP yang disiarkan pada kanal Youtube Komisi VII DPR RI Channel, Kamis (8/12/2022).

Dari tantangan tersebut, Agus menyebutkan solusi dari kemenperin yaitu diperlukan upaya memperbesar pasar kendaraan listrik di Indonesia guna mencapai Economic of Scale. Langkah ini sebagai bentuk mendukung penetrasi industri komponen dalam negeri.

Tantangan lainnya untuk mencapai target produksi kendaraan listrik dalam negeri yaitu ketergantungan komponen semikonduktor.

Krisis semikonduktor global hingga saat ini masih mempengaruhi terbatasnya kendaraan listrik di Indonesia. Maka dari itu, menurut Agus perlu adanya penjajakan dengan berbagai pihak.

Dalam setahun terakhir Kemenperin juga telah melakukan penjajakan dengan berbagai pihak, khususnya pihak di USA. Langkah ini sebagai upaya agar Indonesia bisa terlibat dalam rantai pasok semikonduktor global.

“Melalui ekosistem KBLBB yang telah kami siapkan, diharapkan target produksi KBLBB tahun 2035 mampu mengurangi 1 juta unit mobil listrik yang bisa mengurangi 12,5 juta barel bahan bakar serta mengurangi 4,6 juta ton CO2. Sedangkan untuk kendaraan roda dua atau motor listrik diharapkan pada tahun 2035 Indonesia mampu memproduksi minimum 32 juta unit sehingga mengurangi 4 juta barel bahan bakar serta mengurangi 1,4 juta ton CO2,” kata Agus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tantangan Wujudkan Target Produksi Kendaraan Listrik Indonesia", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/09/110200715/tantangan-wujudkan-target-produksi-kendaraan-listrik-indonesia.