SonoraBangka.ID - PT Pertamina (Persero) memperkirakan harga minyak dunia akan cenderung menurun di 2023, tak setinggi tahun ini yang mengalami beberapa kali lonjakan harga. Proyeksinya, harga minyak dunia di 2023 akan bergerak di bawah 100 dollar AS per barrel, tepatnya di kisaran 80-97 dollar AS per barrel.
Senior Vice President Strategy & Investment Pertamina Daniel Purba mengatakan, harga minyak dunia memang melonjak signifikan di 2022 dengan bergerak di kisaran 86-120 dollar AS per barrel. Namun, di tahun depan trennya diproyeksi akan melandai.
"Kami melihat bahwa di tahun depan harga minyak dari sisi kisaran 80-97 dollar AS, yang kalau kita bandingkan dengan 2022 itu memang agak sedikit lebih rendah kisaran harganya. Kami melihat tahun depan tidak melampaui harga 100 dollar AS," ujar Daniel dalam webinar Economic Outlook 2023, Jumat (9/12/2022).
Ia menjelaskan, gejolak harga minyak dunia pada tahun ini disebabkan sejumlah faktor, baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Pulihnya aktivitas dan mobilitas pasca-pandemi, membuat permintaan akan energi meningkat.
Sementara dari sisi pasokan terganggu, terutama akibat memanasnya tensi geopolitik karena perang Rusia dan Ukraina. Di sisi lain, kelompok negara-negara penghasil minyak dunia (OPEC) memutuskan memangkas produksinya sebanyak 2 juta barrel per hari mulai November 2022.
Tingginya permintaan minyak yang tidak dibarengi dengan kecukupan pasokan, membuat harga minyak dunia pun terkerek. Namun, jelang penutup tahun, harga minyak dunia sudah mulai menunjukkan penurunan dari level tertingginya di Juni 2022 yang mencapai 120 dollar AS per barrel.
"Jadi demand-nya (permintaan) masih terus meningkat, sementara suplainya masih tertahan," kata dia.
Harapan untuk OPEC
Namun, ia berharap, mulai kuartal I-2023, OPEC bisa kembali menaikkan produksi minyaknya sehingga bisa semakin menstabilkan harga minyak. Sebab, jika tak dilakukan peningkatan produksi harga minyak dunia bisa kembali ke level 100 dollar AS per barrel.
Terlebih, konflik Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut dan tidak ada kepastian kapan berakhir, sehingga sangat mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia.
"Mungkin di kuartal I-2023 OPEC akan menaikkan kembali produksinya, otherwise (jika tidak), mungkin harga minyak bisa di atas 100 dollar AS," imbuh Daniel.
Kendati demikian, ia menekankan, proyeksi harga minyak dunia tersebut tidak menjadi patokan pasti. Sebab, di tengah ketidakpastian global saat ini sangat sulit memprediksi pergerakan harga.
"Perkiraan ini dengan basis pemikiran, bahwa tidak ada satu pun estimasi harga yang akurat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertamina: Harga Minyak Dunia Bakal di Bawah 100 Dollar AS pada 2023 ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/12/10/064500626/pertamina--harga-minyak-dunia-bakal-di-bawah-100-dollar-as-pada-2023-.