SONORABANGKA.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin menghadiri Rapat Kerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tahun 2022 yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (22/12).
Rapat yang digelar oleh Sekretariat Dewan Nasional KEK itu membahas seputar evaluasi pelaksanaan pembangunan dan pengembangan KEK Tahun 2022 dan Rencana Kerja Tahun 2023.
Seperti diketahui, bahwa sampai dengan saat ini pemerintah telah menetapkan 19 KEK di Indonesia, salah satunya yaitu KEK Tanjung Kela Cyang yang berlokasi di Pulau Belitung.
KEK pariwisata dengan total luas wilayah sebesar 324,4 Ha ini berkonsep pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, dan diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp. 10,3T dan proyeksi tenaga kerja sebanyak 5.000 orang pada tahun 2036.
Namun, hingga kini KEK tersebut menurut Sekretariat Dewan Nasional KEK masuk dalam kategori belum optimal, tentunya penyelenggaraan KEK tidak terlepas dari peran stakeholder terkait, baik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga (Disparbudkepora) Pemprov. Kep. Babel, Herwanita, saat dihubungi mengatakan belum optimalnya penyelenggaraan KEK Tanjung Kelayang dikarenakan minimnya peran Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) yang diberikan mandat untuk bertanggung jawab melakukan pembangunan fisik dan pengelolaan KEK, termasuk dalam hal menarik investor.
"Usulan kita agar BUPP dapat lebih berperan aktif dalam menarik investasi ke KEK Tanjung Kelayang," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam hal penyiapan infrastruktur, BUPP bertanggung jawab terhadap penataan didalam KEK, sementara pemerintah bertugas memenuhi infrastruktur diluar KEK tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penataan sektor pertanahan dengan luas area 324,4 Ha telah dilakukan pematangan seluas 28,5 Ha, kemudian infrastruktur jalan telah direalisasikan sejauh 6 km. Penyediaan listrik 2,1 MW, fasilitas air bersih 8 L/s, pembenahan drainase, dan telekomunikasi 100 Mbps.
Hingga saat ini, ia menerangkan bahwa telah ada 7 investor di kawasan tersebut, yaitu PT Setra Gita Nusantara (hotel), PT Banyu Sinergi Multikarya (infrastruktur), PT Amartha Koru Hotelindo (hotel), PT Ganesha Karya Utama (residential), PT Putera Samudera Jagaddhita (hotel), PT Karya Utama Belitung (UMKM Pariwisata), dan PT Jelang Suksesindo Sejati (UMKM Pariwisata).
Dalam rapat evaluasi tersebut, pihak BUPP ditargetkan oleh Dewan Nasional KEK untuk dapat meningkatkan investasi lebih banyak dari target yang ditetapkan, dan dapat menyusun rencana aksi tahun 2023 untuk percepatan pengembangan investasi di KEK Tanjung Kelayang.