SONORABANGKA.ID - Berdasarkan rilis BPS, pada Desember 2022 Bangka Belitung mengalami inflasi sebesar 1,15% (mtm) atau secara tahunan sebesar 5,38% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto menyampaikan angka tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 5,45% (yoy), serta lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yang mencapai 5,51% (yoy).
“Berdasarkan kelompok barang/jasa, inflasi Babel terutama disebabkan oleh kenaikan komponen harga yang diatur Pemerintah atau administered prices (AP) dengan angka inflasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 18,10% (yoy),” ujarnya Minggu (8/1/23).
Ia menambahkan, tekanan inflasi bisa saja terjadi pada tahun 2023 ini dan hal ini perlu tetap diwaspadai, dan bilamana adanya tekanan inflasi maka peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bangka Belitung adalah dengan melakukan berbagai langkah stabilisasi harga, seperti operasi pasar dan pasar murah, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), serta perluasan klaster-klaster pertanian terutama hortikultura yang dilakukan secara masif dan kolaboratif melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Untuk itu Pemerintah Daerah perlu melakukan langkah-langkah strategis agar inflasi 2023 dapat lebih terjaga serta fokus terhadap komoditas-komoditas yang masih mengalami tren kenaikan harga,” pungkasnya.