Find Us On Social Media :
Salah seorang pemohon SIM tengah belajar, sebelum mengikuti ujian praktek SIM di Satlantas Polres Gresik.(KOMPAS.com / Hamzah) (KOMPAS.COM)

Bingung Dalam Pembuatan SIM, Polisi Terbitkan Buku Panduan Resmi

Oliver Doanatama Siahaan Selasa, 7 Maret 2023 | 17:46 WIB

SONORABANGKA.ID - Untuk mempermudah masyarakat dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk kendaraan motor dan mobil, Korlantas Polri meluncurkan buku terkait ujian SIM.

Panduan tersebut berupa elektronik ebook (E-AVIS), buku-buku ujian teori, atau QR Code yang nantinya akan disebar ke beberapa tempat umum, platform digital, agar masyarakat dapat mempelajarinya.

“Kami taruh di tempat umum seperti kereta, pesawat, kemudian perpustakaan-perpustakaan dalam bentuk buku, serta platform-platform media sosial yang ada” ujar Dirregident Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus, dikutip dari Korlantas Polri, Senin (6/3/2023).

Dengan adanya buku tersebut, nantinya masyarakat pemohon SIM tidak akan bingung lagi saat mengikuti tes teori SIM, karena bisa mempelajarinya terlebih dahulu dari buku yang disediakan.

“Sekarang ujian teorinya seperti itu ada 520 soal yang sudah disiapkan dalam bentuk animasi, ada yang menyangkut masalah pengetahuan, menyangkut masalah yang bisa berakibat fatal kecelakaan, jadi banyak jenis-jenis yang disediakan” ucap Yusri.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pelatihan zigzag dan angka delapan yang dilakukan saat ujian pratik SIM digunakan untuk melatih kepekaan reflek pengendara kalau menghadapi kecelakaan di jalan, sehingga pengendara dapat mengambil gerakan reflek langsung.

“Namanya etika berkendaraan yang kita harapkan kepada masyarakat itu kita mengajarkan dia reflek. Refleknya harus ada dan tahu, kenapa harus ada ujian angka delapan ialah untuk membuat pengendara terbiasa jika nantinya mengalami kaget karena masalah di jalan raya,” kata Yusri.

Saat ini petugas Kepolisian juga telah memperketat dalam persyaratan pembuatan SIM, diantaranya terdapat Satpas Prototype yang mengharuskan untuk melakukan face recognition untuk membaca wajah pemohon SIM, dilanjutkan dengan menekan sidik jari, sehingga mengurangi adanya penyalahgunaan wewenang.

Selain itu, terdapat kebijakan kepada pemohon SIM yang gagal dapat langsung mengulang ujian, dengan syarat dua kali kesempatan di hari yang sama.

“Salah satu contoh yang ada di Satpas Daan Mogot setiap hari Sabtu menyediakan pelatihan bagi pemohon SIM, dimana disediakan arena latihan langsung dan tidak dipungut biaya” kata Yusri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bingung Membuat SIM, Polisi Terbitkan Buku Panduan Resmi", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/07/062200215/bingung-membuat-sim-polisi-terbitkan-buku-panduan-resmi.