SONORABANGKA.ID - Beberapa kendala yang umum dijumpai bila kendaraan lama didiamkan, yaitu bensin basi. Hal ini cukup mengganggu, namun penanganannya gampang.
Bensin basi terjadi karena adanya perubahan struktur molekul bensin akibat pemuaian air yang terkandung di dalamnya.
“Bensin itu punya kandungan air, walaupun persentasenya sangat sedikit. Air itulah yang akan memuai dan merusak struktur bensin. Mungkin analoginya serupa dengan fermentasi,” kata Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).
Cepat atau lambatnya pemuaian tersebut tergantung pada kelembapan udara di sekitar kendaraan. Biasanya, bensin basi lebih cepat terjadi pada kendaraan yang dibiarkan mangkrak di luar.
Anto menuturkan, bensin basi memiliki ciri-ciri khusus yang pasti bisa langsung terbaca, yakni perubahan bau atau aroma.
“Kalau bensin basi, baunya kecut (masam) seperti campuran air cuka. Pasti langsung ketahuan karena baunya berbeda sekali dengan bensin segar,” ujarnya.
Terkait cara penanganan dan dampaknya pada kendaraan, Anto menjelaskan cara penanganan bensin basi cukup mudah, hanya saja, dampaknya tidak bisa diprediksi.
Untuk penanganannya, pengguna cuma perlu mengosongkan tangki bensin dan menguras dengan bensin segar sebanyak satu kali.
“Dampaknya enggak bisa diprediksi. Kasus terparah adalah tangki bensin keropos dan berkarat, ini bahaya karena bisa terjadi kebocoran,” ujarnya.
Mencegah bensin basi pada kendaraan sebenarnya sangat gampang, yang terpenting adalah pengguna rutin berkendara dan mengganti bensin meski hanya sesekali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Bensin Bisa Basi jika Kendaraan Lama Tidak Dipakai?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/15/081200215/mitos-atau-fakta-bensin-bisa-basi-jika-kendaraan-lama-tidak-dipakai-.