SonoraBangka.ID - Untuk memperingati anniversary yang ke-10 tahun untuk album self-titled milik Paramore, frontwoman Hayley Williams baru-baru ini mengunggah sebuah tulisan melalui media sosial miliknya (05/04).
Ngobrolin tentang bagaimana periode yang penuh gejolak akhirnya bikin Paramore berada di jalur eksperimental baru “This Is Why”.
Williams menjelaskan bahwa jika bukan karena "reality show-drama style" yang mereka alami, Paramore hanya bakal menjadi "band paling membosankan sepanjang masa."
Dalam postingannya, doi menulis: "10 tahun yang lalu kita bikin rekaman yang membutuhkan banyak nyali dan penentuan nasib sendiri buat membuatnya. Terutama karena setelah kehilangan 2 anggota band, ada begitu banyak wacana tentang apakah band bisa bikin sesuatu yang berharga atau nggak – apalagi tetap bersama.”
Williams melanjutkan: “Cerita Paramore udah marak sama drama ala reality show. Nah, sampai 6 atau 7 tahun terakhir. Sungguh luar biasa bisa melihat ke belakang dari tempat kita sekarang, mengetahui cerita itu nggak berakhir ketika ada yang mengatakan itu akan."
Flashback sedikit di tahun 2013 silam, Paramore emang banyak mendapat masalah internal antar band, yang akhirnya jadi sebuah drama.
Termasuk album self-titled ini, yang menjadi rilisan pertama Paramore bersama anggota baru Jeremy Davis dan Taylor York, menyusul kepergian dua bersaudara Josh dan Zac Farro tiga tahun sebelumnya akibat terjadi konflik di dalam band.
Masalah lebih lanjut muncul kemudian ketika bassist baru, Davis, mengklaim bahwa doi telah dihilangkan dari list kredit penulisan lagu di album tersebut, dan membuka gugatan yang akhirnya diselesaikan pada 2017 lalu.
Lebih lanjut, Williams mengungkap dalam tulisannya: "Kalau semua [drama] yang bikin album Self-Titled kita saat itu nggak terjadi, kita bakal menjadi band paling membosankan sepanjang masa. Kalau kita nggak dipaksa keluar dari zona nyaman yang terikat trauma, kita nggak akan pernah tahu apa yang mungkin kita mampu lakukan.”
"Makasih banyak buat Justin Meldal-Johnsen karena telah memperluas kosa kata musik kita dan percaya bahwa kita bisa menjadi lebih dari sekadar band dari satu skena tertentu. Dan thanks buat Carlos de la Garza karena udah merekayasa album ini. Thanks, buat Ken Andrews dari kegagalan untuk mixing itu, nyanyiin latar lagu, dan menjadi pahlawan musik buat kita,” lanjutnya.
Sang vokalis mengakhiri tulisannya dengan mendeskripsikan band pada saat itu sebagai "versi yang lebih bebas" yang telah mengalami "kelahiran kembali.”
Dilansir dari Louder, self-titled milik Paramore menjadi penanda pertama kalinya bagi Paramore untuk menjauhkan diri dari akar emo/pop-punk, dan mulai bereksperimen dengan aliran baru termasuk funk rock, new wave dan electronica.
Artikel ini telah tayang di https://hai.grid.id/read/073754420/hayley-williams-tanpa-drama-paramore-cuma-jadi-band-yang-membosankan?page=all