SonoraBangka.ID - Adopsi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian masif. Perusahaan teknologi International Business Machines (IBM), bahkan berencana memanfaatkan AI untuk menggantikan tenaga kerja manusia.
Hal itu disampaikan langsung oleh CEO IBM, Arvind Krishna yang mengatakan bahwa perusahaannya tengah menyetop proses perekrutan karyawan. Ia menambahkan, ribuan posisi nantinya akan digantikan dengan AI dalam beberapa tahun ke depan.
Lebih spesifik, jenis pekerjaan yang akan digantikan AI adalah posisi yang tidak berhadapan langsung dengan konsumen, seperti divisi sumber daya manusia (Human Resources/HRD).
Krishna mengatakan setidaknya ada 26.000 posisi non-pelanggan. Nah, 30 persen di antaranya, rencananya akan digantikan oleh AI dalam lima tahun ke depan.
“Saya bisa dengan mudah melihat bahwa 30 persen (dari divisi yang tidak berhadapan dengan pelanggan langsung) dapat digantikan oleh AI dan otomatisasi selama lebih dari lima tahun ke depan,” ujar Krishna.
Itu artinya, sekitar 7.800 posisi yang sebelumnya diisi oleh tenaga manusia, akan digantikan oleh AI.
Seperti yang diketahui, teknologi AI dianggap cukup bisa membantu melakukan sejumlah pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia. Mulai dari kemampuan mengotomatiasi layanan konsumen, menulis teks dan menciptakan kode, melakukan sejumlah analisis, mengolah data, dan lainnya.
Banyaknya peran dan fungsi AI yang dapat dimanfaatkan itulah yang mendorong Krishna memperluas strategi perusahaannya dengan mengadopsi teknologi AI, sebagaimana dikutip dari CNBC, Selasa (2/5/2023).
Menurut Krishna, tugas-tugas ringan seperti membuat surat, mengirimkan surat verifikasi pekerjaan, memindahkan karyawan dari satu divisi ke divisi lain kemungkinan besar bakal sepenuhnya diganti oleh AI.
Akan tetapi, peran dari Human Resources seperti mengevaluasi produkvitas karyawan tampaknya masih akan dilakukan tenaga manusia sampai satu dekade berikutnya.
Sempat PHK awal tahun
Total keseluruhan karyawan IBM saat ini adalah 260.000 karyawan. Namun, awal tahun 2023, IBM masuk sebagai salah satu perusahaan teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK. Ada sekitar 3.900 orang yang terdampak PHK massal IBM.
Pemangkasan tersebut bukan dilakukan karena bisnis IBM melesu, melainkan bagian dari penjualan aset perusahaan pada 2021 lalu, saat IBM memisahkan entitas bisnisnya yang bernama Kyndryl.
Di tahun yang sama (2021), IBM juga sempat menjual bisnis analitik data perawatan kesehatan, Watson Health, ke perusahaan investasi global.
Walau sempat melakukan pemangkasan, Krishna mengatakan bahwa IBM telah menambah tenaga kerjanya sebanyak 7.000 karyawan baru, salah satunya di divisi penelitian dan pengembangan, pada kuartal pertama tahun ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IBM Berencana Gantikan Karyawan dengan AI untuk 7.800 Posisi", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2023/05/02/14020037/ibm-berencana-gantikan-karyawan-dengan-ai-untuk-7.800-posisi?page=all#page2.