SONORABANGKA.ID - Sebanyak 52 peserta mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Pasar Lelang Terpadu (SPLT) yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Selain menggelar Bimtek, Disperindag Provinsi Babel juga melakukan sosialisasi Pasar Lelang Komoditas (PLK) kepada para pelaku usaha, perbankan dan OPD serta pihak terkait lainya, Kamis (8/6) di Hotel Santika Pangkalpinang, Babel.
Untuk menambah pengetahuan dan pemahamaan SPLT dan PLK, Disperindag Provinsi Babel mengundang tiga narasumber yang profesional di bidangnya, dan kegiatan tersebut di buka langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam arahanya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tarmin menuturkan, bahwa Pemerintah Provinsi Bangka Belitung bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota beserta seluruh stakeholder terkait didukung oleh Bappebti, memformulasikan suatu mekanisme perdagagangan alternatif yaitu Pasar Lelang Komoditas.
Untuk menyebarluaskan informasi Pasar Lelang Komoditas, maka diselenggarakannya kegiatan ini, dimana tujuanya adalah untuk mensosialisasikan tentang keberadaan Pasar Lelang Komoditas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan ini juga kata Dia. Sekaligus sebagai pengenalan Teknis Sistem Pasar Lelang Terpadu dalam mempermudah transaksi perdagangan komoditas, dengan tujuan mencetak Sumber Daya Manusia yang menguasai Sistem Pasar Lelang Terpadu sehingga sistem tersebut dapat di implementasikan dalam penyelenggaraan pasar lelang komoditas.
“Sistem pasar lelang terpadu ini tujuannya tentu untuk mempermudah transaksi perdagangan komoditas, dengan cara yang lebih mudah seperti transaksi digital, sekaligus juga mempersiapkan SDM pelaku usaha pasar lelang komoditas agar volume perdagangan komoditi daerah semakin meningkat,” tuturnya.
Oleh karena itu dengan adanya Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Sistem Pasar Lelang Terpadu ini, diharapkannya seluruh stakeholder terkait dapat mendukung, serta bersama-sama mengembangkan pasar lelang komoditas guna memberikan keuntungan kepada semua pihak, baik itu petani maupun pelaku usaha.
Sementara itu, Nusirwan selaku Ketua Panitia Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Sistem Pasar Lelang Terpadu dalam laporanya menjelaskan Maksud dan tujuan dari kegiatan ini yaitu, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pelaku usaha komoditas, terkait kebijakan umum pasar lelang komoditas.
“Baik itu regulasi, ekosistem dan mekanisme Pasar Lelang Komoditas, model bisnis tata niaga komoditas melalui pasar lelang, serta tata cara pemanfaatan Sistem Pasar Lelang Terpadu sebagai Media untuk mendukung aktivitas dalam pasar lelang,” katanya.
Selain itu diharapkan, agar pelaku usaha lebih mengenal, memahami dan menguasai pemanfaatan aplikasi atau Sistem Pasar Lelang Terpadu (SPLT) sebagai tool dalam bertransaksi dalam pasar lelang sehingga SPLT yang dikembangkan oleh Bappebti dapat lebih dioptimalkan dalam aktivitas PLK.
“Peserta yang diundang dalam kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Sistem Pasar Lelang Terpadu (SPLT) ini berjumlah lima puluh dua peserta,” jelasnya.
Narasumber yang hadir pada tersebut yaitu Wahyu dari Bappebti Kementerian Perdagangan RI, memaparkan mekanisme pasar lelang komoditas dalam peningkatan daya saing sektor perdagangaan, narsum ke dua Rahadi dari Bappebti Kementerian Perdagangan dimana paparannya mengenai mekanisme pasar lelang komoditas mengunakan SPLT dan Andi Ismanto dari Koperasi Petani Lada Babel dengan memaparkan peran dan fungsi serta metode pelaksanaan lelang.