Find Us On Social Media :
Sebuah mobil BYD EA1 Xdream terlihat selama Pameran Industri Otomotif Internasional Shanghai ke-19 di Shanghai pada 19 April 2021. (AFP PHOTO/HECTOR RETAMAL) (KOMPAS.COM)

Hubungan China dengan Eropa Memanas karena Mobil Listrik Murah

Oliver Doanatama Siahaan Kamis, 5 Oktober 2023 | 21:22 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Kecurigaan Uni Eropa terhadap strategi mobil listrik murah dari China di kawasan, menggerakkan Komisi Eropa untuk membuka penyelidikan adanya satu kecurangan berbisnis pada Rabu (4/10/2023).

Menurut mereka, Komite Eropa sudah memiliki cukup bukti bila China telah memberikan subsidi yang berisiko merugikan industri otomotif Uni Eropa. Langkah ini lantas mendapat dukungan dari negara-negara anggota Uni Eropa dan serikat pekerja.

Atas tuduhan tersebut, pemerintah China memberikan respons tegas. Melansir Reuters pada Kamis (5/10/2023), disebutkan bahwa semua produsen yang memasarkan produk kendaraan bermotor sudah melewati sejumlah standar ketat dari Eropa.

"China sangat tidak puas dengan penyelidikan anti-subsidi karena tidak memiliki bukti yang memadai dan tidak mematuhi peraturan Organisasi Perdagangan Dunia," demikian pernyataan Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan.

Pihak China belum diberikan materi konsultasi yang memadai dan akan sangat memperhatikan prosedur investigasi Komisi Eropa untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan-perusahaannya.

China juga mendesak Uni Eropa untuk menjaga stabilitas rantai pasokan global dan kemitraan strategis antara keduanya, sambil menerapkan solusi perdagangan dengan kehati-hatian.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun resmi WeChat pada Rabu malam, Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) menyebut penyelidikan tersebut sebagai tindakan proteksionisme yang akan menghambat pertumbuhan industri kendaraan listrik global.

Peluncuran resmi penyelidikan Uni Eropa dilakukan dengan pengumuman di jurnal resmi blok tersebut, yang mengatakan China telah diundang untuk berkonsultasi, walaupun tidak memberikan kerangka waktu untuk pembicaraan tersebut.

"Informasi yang dikumpulkan oleh komisi pun cenderung menunjukkan bahwa produsen di China mendapat manfaat dari subsidi sehingga merugikan industri Uni Eropa", tambah dia.

Dikatakan pula bahwa subsidi telah memungkinkan peningkatan pesat impor murah ke Uni Eropa. Kemudian, kondisi kelebihan kapasitas produksi mobil listrik di China juga diproyeksi akan menyebabkan peningkatan impor lebih lanjut dalam waktu dekat.

Untuk diketahui, pangsa pasar kendaraan listrik China di Eropa telah meningkat menjadi 8 persen dan dapat mencapai 15 persen pada tahun 2025.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hubungan China dan Eropa Memanas karena Mobil Listrik Murah", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/05/194100915/hubungan-china-dan-eropa-memanas-karena-mobil-listrik-murah.