SonoraBangka.id - Pernahkah kamu mau masak jamur kancing tetapi terasa berlendir? Salah satu sebabnya adalah cara menyimpannya kurang tepat.
Melansir All Recipes, cara menyimpan jamur memengaruhi berapa lama jamur tersebut bertahan. Pasalnya, jamur tetaplah makhluk hidup, bahkan setelah panen.
Jamur seperti jamur kancing tidak mempunyai kulit untuk melindunginya dari kekeringan dan pembusukan. Akibatnya, saat disimpan di dalam plastik atau kantong kertas dalam kurun waktu lama, jamur bakal lembab.
Kelembaban itulah yang menjadi lingkungan untuk pertumbuhan mikroba seperti bakteri dan jamur (mold) sehingga permukaan jamur berlendir.
Menambahkan dari Southern Living, lendir pada jamur itu produk sampingan dari bakteri yang memakan jamur, pada akhirnya menyebabkannya membusuk.
Bakteri ini biasanya tidak berbahaya bagi manusia. Namun, begitu mereka mulai menghancurkan jamur, tidak akan lama lagi jamur (mold) dan bakteri berbahaya akan muncul.
Hindari mengonsumsi jamur berlendir karena kontaminasi bakteri patogen pada makanan akan menimbulkan keracunan. Setelah dipanen, ada kemungkinan jamur terkontaminasi bakteri patogen seperti Listeria monocytogenes.
Listeria adalah bakteri yang kemungkinan besar mengontaminasi berbagai makanan seperti keju lunak, daging, dan produk susu mentah.
Caranya, bersihkan kotoran pada permukaan jamur menggunakan tisu makan, tidak usah dicuci agar jamur tidak menyerap air. Selanjutnya, simpan jamur di dalam kantong kertas atau tisu makan.
Masukkan ke dalam plastik ziplock tetapi tidak usah ditutup agar ada sirkulasi udara. Jamur yang disimpan di suhu ruang dapat bertahan satu hingga tiga hari dan sekitar satu minggu di dalam kulkas. Jika dibekukan, jamur dapat bertahan 10 hingga 12 bulan setelah tanggal pembelian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Jamur Kancing Bisa Berlendir dan Amankah Dimakan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2023/10/12/160400175/kenapa-jamur-kancing-bisa-berlendir-dan-amankah-dimakan-.