SONORABANGKA.ID - Adalah Pengendara sepeda motor dianjurkan untuk melakukan ganti oli secara rutin, setidaknya sekali setiap 2.000 kilometer. Langkah perawatan ini berguna untuk memastikan kesehatan mesin dan penggunaan jangka panjang.
Akan tetapi, beberapa pengendara mungkin pernah mengalami kejadian-kejadian membingungkan saat ganti oli. Salah satu contohnya yakni indikator masih menyala.
Untuk diketahui, motor-motor lansiran terbaru biasanya sudah dibekali indikator notifikasi, sebagai pengingat kalau oli harus segera diganti.
Kadang-kadang terjadi situasi di mana oli motor sudah diganti, namun indikator tersebut tidak mati, apa penyebabnya?
Anto Hananto, kepala bengkel AHASS 88 Tangerang menjelaskan, kondisi semacam ini memang bisa saja terjadi, dan biasanya disebabkan oleh dua kendala.
Kendala pertama adalah sensor suhu motor rusak dan harus diganti. Komponen ini memang bisa memengaruhi indikator yang terpampang di layar spidometer.
"Biasanya indikator langsung nyala semua, tapi motor enggak apa-apa. Ini masalahnya di sensor, minta ganti," ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Minggu (3/12/2023).
Harga sensor suhu juga tidak terlalu mahal, yakni sekitar Rp 30.000 di bengkel resmi. Proses pemasangan dan servisnya juga terbilang ringkas.
Selain sensor, ada satu sebab lain yang membuat indikator tetap menyala walaupun oli sudah diganti, yakni karena kelalaian mekanik lupa melakukan reset.
“Mekaniknya lupa reset habis ganti oli, itu jadi nyala lagi,” ucap Anto.
Anto menjelaskan, indikator oli motor ternyata menggunakan kalkulasi berdasarkan jarak tempuh, untuk menentukan kapan waktu penggantian selanjutnya.
Setelah jarak tempuh penggantian tercapai, indikator akan langsung menyala dan menjadi penanda waktunya mengganti oli motor.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketahui Penyebab Indikator Oli Motor Terus Menyala", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/04/081200415/ketahui-penyebab-indikator-oli-motor-terus-menyala.