SONORABANGKA.ID - Adalah Belum lama ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kalau mau menaikkan pajak buat motor konvensional.
Alasannya adalah agar orang bisa beralih ke kendaraan listrik dan tambahan pajak bisa buat menyubsidi transportasi publik. Tapi adanya wacana kenaikan pajak ini bisa berpengaruh ke banyak industri.
Menurut Presiden Direktur Yamaha Motor Manufacturing Indonesia Dyonisius Beti mengatakan, orang pertama yang mendapatkan dampak jika kenaikan pajak terjadi adalah masyarakat yang merasakan langsung.
"Rakyat banyak yang merupakan pemakai langsung yang pertama akan menanggungnya. Rakyat di negara berkembang masih mengandalkan motor buat sehari-hari, sedangkan EV belum bisa substitusi, mengingat kendala kecepatan, jarak tempuh, dan sebagainya," ucap pria yang akrab disapa Dyon kepada Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).
Menurut Dyon, produsen tentu bakal kena dampak yang besar kalau memang jadi ada kenaikan pajak. Namun sebelum itu, bakal pengaruh juga ke perindustrian, ketenagakerjaan, dan sebagainya.
"Secara industri, Indonesia salah satu yang terkuat karena sudah 50 tahun membangun jaringan suplai, bahkan sampai ekspor. Kalau melumpuhkan daya saing, investor bisa memilih ke negara lain yang pasarnya besar," kata Dyon.
Sedangkan buat ketenagakerjaan, tentu lapangan kerja bakal kena pengaruhnya. Makanya ini perlu diperhatikan buat pemerintah sebelum melakukan tindakan, perhatikan juga dampaknya.
"Dari produsen tentu besar sekali dampak bisnisnya dan tentu kami mengharapkan penentu kebijakan memikirkan kembali," kata Dyon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wacana Pajak Motor Konvensional Naik, Banyak Efek ke Berbagai Sektor", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/20/132200615/wacana-pajak-motor-konvensional-naik-banyak-efek-ke-berbagai-sektor.