Find Us On Social Media :
Mobil listrik asal China, Neta menjalin kerjasama dengan Evista. Mobil listrik Neta akan jadi taksi di Bandara Halim Perdanakusuma(Foto: Neta) (KOMPAS.COM)

Merek China Akan Kuasai Untuk Sepertiga Pasar Mobil Listrik Dunia

Oliver Doanatama Siahaan Rabu, 22 Mei 2024 | 21:45 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Pabrikan kendaraan listrik asal Tiongkok diprediksi akan menguasai sepertiga pasar mobil electric vehicle (EV) secara global pada 2030. Merek China memimpin karena harga bersaing dan inovasi yang agresif.

Raksasa asal China, BYD sudah pasti jadi pemain besar di segmen ini. Ditambah merek lain yang juga semakin gencar berkontribusi seperti Geely, Nio, dan Li Auto, yang menerapkan strategi penjualan dengan harga terjangkau.

Produsen mobil listrik China menang di harga jual dan jadi ancaman serius bagi manufaktur mobil asal Eropa dan Amerika Serikat (AS). Ancaman nyata tersebut kemudian direspon dengan berbagai cara.

Presiden AS Joe Biden contohnya, belum lama ini mengumumkan tarif pajak 100 persen untuk mobil listrik China. Tarif ini diberlakukan untuk melindungi pabrikan mobil listrik AS dari serbuan kendaraan listrik impor China.

Howard Yu, Direktur IMD Center for Future Readiness, Institusi akademis independen asal Swiss, mengatakan, pabrikan China juga tidak tinggal diam di mana jika itu terus berlangsung pabrikan akan memakai cara lain

Yu menyebut, ke depannya pabrikan mobil listrik China bakal menerapkan sistem white-label untuk mengakali aturan tarif ini. Mirip dengan strategi “Intel Inside” dimana produsen laptop menggunakan prosesor Intel tanpa merakit CPU mereka sendiri.

Pabrikan China akan menjual komponen, baterai, teknologi, atau semikonduktor mereka. Saat ini BYD juga sudah memasok chipset dari pabrik semikonduktor ke Fiat dan Toyota di China.

"Dengan cara ini, margin yang didapat bisa lebih besar. Sebagai contoh, tidak ada produsen yang mendapat uang dari AC rakitan. Pendapatan terbesar ada di produsen kompresor,” ujar Yu dalam keterangan resmi, Rabu (22/5/2024).

“Sama halnya dengan PC: merakit PC tidak menghasilkan uang lebih banyak dari mereka yang menjual chipset dan perangkat lunak. Jadi, saya kira industri mobil bergerak ke arah yang sama,” kata Yu.

Di sisi lain BYD dan produsen kendaraan listrik Tiongkok lainnya belakangan gencar melakukan ekspor ke sejumlah pasar di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Langkah ini dilakukan produsen mobil listrik China untuk menyalurkan kelebihan kapasitas produksi di pasar domestik China.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merek China Akan Kuasai Sepertiga Pasar Mobil Listrik Dunia", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/05/22/154100615/merek-china-akan-kuasai-sepertiga-pasar-mobil-listrik-dunia.