SONORABANGKA.ID - Adalah Setiap mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine (ICE), memerlukan bahan bakar minyak (BBM), salah satunya bensin.
Bensin pun bermacam-macam, ditandai dengan nilai RON (Research Octane Number) yang merupakan tingkat oktan dan berfungsi sebagai indikator stabilitas bahan bakar.
Dilansir dari BP, dalam klasifikasi RON, angka menunjukkan tingkat tekanan yang dihasilkan selama pembakaran bahan bakar di dalam mesin kendaraan.
RON penting untuk diperhatikan karena mesin mobil atau sepeda motor, memiliki kompresi yang berbeda-beda dan memerlukan penggunaan bahan bakar dengan RON yang sesuai agar pembakaran mesin optimal.
Singkatnya, tidak semua mesin mobil atau motor mampu pakai RON tinggi begitu pula sebaliknya.
Sciencedirect menjelaskan, angka oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar menahan dirinya terbakar selama kompresi dan sebelum dipantik api busi.
Mudahnya, semakin tinggi nilai oktan maka bensin itu mampu bertahan dalam kompresi tinggi dan tidak terbakar sebelum dipantik api.
Proses ini penting sebab jika RON terlalu tinggi maka bensin jadi tidak terbakar saat yang tepat. Memakai BBM dengan oktan tinggi di mesin yang berkompresi kecil justru menyisakan bensin di dinding piston.
Sedangkan kalau RON terlalu rendah di kompresi mesin tinggi, maka bensin sudah terbakar sebelum uap bensin dipantik busi. Efeknya suhu mesin menjadi lebih cepat panas dan bisa terjadi knocking.
Angka oktan pada bensin diukur berdasarkan dua turunan hidrokarbon yaitu n-heptana dengan angka oktan nol dan iso-oktane dengan angka oktan 100.
Contohnya, campuran 70 persen iso-oktan dan 30 persen n-heptana memiliki angka oktan sebesar 70.
Ada dua metode pengukuran angka oktan suatu bahan bakar di laboratorium. Metode tersebut dikenal dengan nama motor octane number (MON) and research octane number (RON).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Nilai RON pada Bensin", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/07/150200915/mengenal-nilai-ron-pada-bensin.