Find Us On Social Media :
Terjebak macet berdampak buruk pada mobil.(kompas.com) (KOMPAS.COM)

Ada Risiko Membeli Mobil Bekas yang Kerap Menghadapi Macet

Oliver Doanatama Siahaan Sabtu, 21 September 2024 | 20:42 WIB

SONORABANGKA.ID - Membeli mobil bekas yang sering digunakan di perkotaan bisa membawa tantangan tersendiri. Kemacetan yang lazim terjadi di kota besar membuat mesin mobil bekerja lebih keras, bahkan dalam kondisi idle (mesin menyala namun tidak bergerak), yang berpotensi mempercepat kerusakan komponen mesin dan oli.

Meskipun mobil tidak berjalan, komponen mesin tetap mengalami gesekan dan panas, mempercepat degradasi oli.

Jeffrey Andika, pemilik jasa inspeksi mobil bekas Otospector, mengungkapkan, tanda-tanda mesin yang tidak dirawat dengan baik dapat terlihat dari kondisi oli.

"Jika mengikuti rekomendasi pabrikan, oli biasanya diganti setiap 10.000 kilometer. Namun pada mobil bekas, terutama yang sering terjebak macet, kerak bisa terbentuk di tabung oli. Hal ini bisa dilihat saat membuka tutup oli dan memeriksa pinggiran lubang oli," ucap dia.

Selain masalah oli, mobil yang kerap terjebak dalam kemacetan juga rentan mengalami penurunan performa pada komponen lain seperti kampas rem, kopling, dan sistem pendinginan.

Saat terjebak macet, mobil lebih sering menggunakan rem dan kopling, yang menyebabkan keausan lebih cepat. Begitu pula dengan sistem pendinginan yang harus bekerja ekstra karena mesin tetap panas meski mobil tidak bergerak.

Jeffrey menambahkan, calon pembeli mobil bekas perkotaan perlu memeriksa riwayat perawatan mobil dengan lebih cermat.

Mobil yang sering menghadapi kondisi idle membutuhkan perawatan lebih intensif, seperti penggantian oli lebih sering daripada rekomendasi pabrikan.

"Jika mobil sering terjebak macet, penggantian oli sebaiknya lebih rutin untuk mencegah penumpukan kerak yang bisa merusak komponen mesin, yakni per 5.000 kilometer," tambah Jeffrey.

Selain mesin dan oli, pembeli juga disarankan untuk memeriksa kondisi rem serta sistem pendinginan, karena kedua komponen ini sering bekerja keras saat menghadapi kemacetan.

Layanan inspeksi mobil bekas yang profesional sangat dianjurkan untuk memastikan tidak ada komponen yang terlewat saat melakukan pengecekan, terutama jika mobil sering digunakan di perkotaan yang padat.

Pada akhirnya, membeli mobil bekas dari perkotaan tidak selalu buruk, tapi diperlukan kewaspadaan lebih untuk memastikan kendaraan tetap dalam kondisi prima. Pemeriksaan yang teliti oleh tenaga ahli bisa membantu calon pembeli menghindari kerugian di kemudian hari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Risiko Membeli Mobil Bekas yang Kerap Kena Macet", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/21/104200715/ada-risiko-membeli-mobil-bekas-yang-kerap-kena-macet.