Find Us On Social Media :
Test drive merupakan langkah penting dalam mengecek mobil bekas.(Kelley Blue Book) (KOMPAS.COM)

Pentingnya Untuk Berpikir Skeptis Saat Membeli Mobil Bekas

Oliver Doanatama Siahaan Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:50 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Berpikir skeptis atau ragu-ragu saat membeli mobil bekas dapat memberikan banyak manfaat, dalam hal ini mencegah terkena tipu daya oknum penjual.

Tak hanya kualitas unit yang terkadang diluar ekspektasi, konsumen juga rentan terkena praktik penipuan atau hipnotis. Maka dari itu, konsumen perlu berhati-hati saat proses memilih mobil bekas.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel dan showroom mobil bekas Aha Motor Yogyakarta mengatakan kehati-hatian dalam memilih mobil bekas diperlukan oleh calon pembeli.

“Adakalanya konsumen perlu menaruh curiga pada unit mobil bekas, apakah kualitasnya benar-benar baik dan prima sebagaimana ucapan penjual,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (21/10/2024).

Menurut Hardi, kehati-hatian dalam memilih mobil bekas menjadi bagian dari hak konsumen, karena dapat memastikan kondisinya benar-benar sesuai harapan.

“Sewajarnya pembeli akan bertanya terkait kualitas produk, tak cukup bertanya konsumen juga bisa melakukan inspeksi, agar mobil yang dibeli sesuai, atau minimal diketahui kondisinya,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, calon pembeli tak perlu buru-buru atau menggebu-gebu dalam proses pemilihan mobil bekas. Pasalnya, sikap tersebut dapat membuat konsumen terjebak pada potensi penyesalan, bahkan penipuan.

“Jangan sampai karena tidak teliti, mobil bekas yang didapatkan ternyata banyak kerusakan, sehingga konsumen harus mengeluarkan biaya perbaikan cukup besar, bahkan bisa saja terjebak kasus penipuan,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, kasus penipuan dengan modus jual beli mobil bekas marak terjadi, khususnya di lapak daring, seperti marketplace atau media sosial.

“Bila perlu, calon pembeli mengajak tenaga ahli atau pihak ketiga untuk melakukan inspeksi unit yang sedang diincar, itu akan membantu dan mencegah peluang penipuan,” ucap Hardi.

Kemampuan menganalisis kerusakan mobil, menurut Hardi, akan lebih optimal kalau dilakukan oleh pihak bengkel atau tenaga ahli sejenis. 

Jadi, konsumen tetap perlu melakukan inspeksi saat membeli mobil bekas, dalam rangka mencegah peluang mendapatkan unit tak berkualitas dan risiko penipuan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pentingnya Berpikir Skeptis Saat Membeli Mobil Bekas", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/22/120200415/pentingnya-berpikir-skeptis-saat-membeli-mobil-bekas.