Bersama majelis taklim yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu ini Suwadi terus mempertahankan pelaksanaan kajian dengan perbedoman kita-kitab yang ditulis dengan huruf Arab Melayu.
Suwadi mengatakan, pada bulan Ramadan seperti saat ini, ia dan para anggota majelis juga masih mengkaji kitab dengan aksara Arab Melayu tersebut.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena kitab-kitab dengan tulisan Arab Melayu yang ada di Bangka memuat tuntunan berbagai aspek kehidupan, termasuk penjelasan mengenai keutamaan atau kelebihan bulan Ramadan seperti saat ini.
"Kita berkenaan bulan suci Ramadan, seyogyanyalah mengkajiakan yakni tentang masalah fadhilah-fadhilah (keutamaan) Ramadan yang tertera dalam kitab yang kita kaji malam hari ini," ujar Suwadi saat berbincang bersama Tim Bangka Pos beberapa waktu lalu.
Sebagai guru Majelis Taklim yang terus mempertahankan kajian menggunakan huruf Arab Melayu, Suwadi menyadari jika saat ini mulai banyak masyarakat kesulitan membaca huruf arab melayu.
"Sekarang ini kebanyakannya, jika seseorang itu tidak terjun ke pondok pesantren, biasanya hanya mengerti penggunaan huruf latin," terangnya.
Dikatakan Suwadi, hal itu sesuai dengan pengalamannya saat diminta oleh salah satu kepala desa untuk ikut memimpin majelis bagi masyarakat di wilayahnya.
Akan tetapi pada pelaksanaanya banyak anggota masyarakat di daerah itu tidak memahami penggunaan Arab Melayu.
"Saya pernah, menerapkan di daerah Jebus, saya hanya diminta membuka majelis kemudian nanti dilanjutkan orang disitu, karena Pak Kades disana sahabat saya. Tapi di sana, orang-orang itu tidak paham dengan arab melayu tadi," sebutnya.
Berkaca dengan kondisi itu, Suwadi bertekad terus melakukan syiar agama islam menggunakan kitab bertuliskan Arab Melayu, khususnya di daerah tempat tinggalnya Desa Kemuja.
"Maka di sana mereka tidak paham dengan kitab-kitab arab gundul itu, minta dipersalinkan dengan huruf latin. Jadi suatu saat Arab Melayu ini akan hilang suatu saat, maka kami tetap pertahankan itu," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Suwadi Adam, Guru Majelis Taklim Sejilid Sekitap Terus Pertahankan Kajian dengan Kitab Arab Melayu, https://bangka.tribunnews.com/2025/03/13/suwadi-adam-guru-majelis-taklim-sejilid-sekitap-terus-pertahankan-kajian-dengan-kitab-arab-melayu?utm_content=headline-secondary&utm_medium=widget-homepage&utm_source=bangka.tribunnews.com.