Ilustrasi
Ilustrasi ( Shutterstock )

Waspada Sindrom Patah Hati karena Terlalu Bahagia. Apa Itu ?

19 Februari 2021 10:45 WIB

Penelitian selanjutnya pun akan melihat interaksi antara otak dengan kondisi jantung.

Sebab, hingga saat ini belum jelas bagaimana kondisi emosional seseorang dapat melemahkan otot jantung.

Hipotesis dari Mayo Clinic menyebutkan, lonjakan hormon stres barangkali menjadi pemicu kerusakan pada jantung bagi beberapa orang.

Menurut European Heart Journal, sindrom patah hati, yaitu melemahnya otot jantung secara mendadak dan bersifat sementara.

Sindrom ini kebanyakan dipicu oleh emosi negatif seperti kemarahan, ketakutan, kecemasan, hingga kesedihan.

Sindrom patah hati terkadang disangka serangan jantung karena gejalanya muncul nyeri dada dan sesak napas.

Gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa menit atau jam setelah seseorang merasa stres. Sindrom ini mulanya bernama sindrom Takotsubo syndrome dan juga disebut cardiomyopathy stres.

Nah, sementara itu nama Takotsubo diberikan oleh peneliti Jepang yang pertama kali melihat sindrom ini tahun 1990.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai Sindrom Patah Hati karena Terlalu Bahagia", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2016/03/05/122314023/Waspadai.Sindrom.Patah.Hati.karena.Terlalu.Bahagia.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm