SONORABANGKA.ID - Adalah Lini masa media sosial TikTok diramaikan dengan unggahan warganet yang menyebutkan, konsumsi vitamin D3 bisa membantu menurunkan berat badan.
Dalam unggahan akun @sher**** pada Senin (27/1/2025), pengunggah mengaku rutin mengonsumsi D3 selama program diet.
"Di umur berapa kalian tahu kalau konsumsi vitamin D3 itu sangat membantu penurunan berat badan. Ini testimoni jujur jujur ya selama gua program penurunan berat badan selain intermittent fasting, jalan 10.000 langkah sehari, kalori defisit," ungkap pengunggah.
Video tersebut menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa di antaranya mengamini klaim itu, tetapi tak sedikit juga warganet yang mempertanyakannya.
Lantas, benarkah konsumsi vitamin D3 bisa membantu menurunkan berat badan?
Konsumsi vitamin D3 bisa menurunkan berat badan?
Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zullies Ikawati mengatakan, vitamin D3 (cholecalciferol) memang memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh.
Meski demikian, klaim bahwa vitamin D3 secara langsung bisa menurunkan berat badan, masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
"Vitamin D3 tidak secara langsung membakar lemak atau menurunkan berat badan, tetapi kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan obesitas. Hal ini ada hubungan dengan hormon," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2025).
Zullies mengungkapkan, vitamin D memengaruhi hormon seperti leptin, yang berperan dalam mengatur rasa lapar dan kenyang.
Sementara, kekurangan vitamin D dapat mengganggu sinyal rasa kenyang, sehingga menjadikan konsumsi makanan lebih banyak.
Kekurangan vitamin D juga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang sering dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Vitamin D3 membantu metabolisme
Zullies menjelaskan, vitamin D membantu tubuh memproses kalsium, yang dapat mendukung metabolisme lemak.
Tapi, penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D3 hanya membantu menurunkan berat badan jika seseorang sebelumnya kekurangan vitamin D.
"Jika kadar vitamin D sudah normal, efek penurunan berat badan tidak signifikan," kata Zullies.
Dia menegaskan, cuma dengan mengandalkan vitamin D3 untuk menurunkan berat badan, tidaklah cukup.
Menurutnya, penurunan berat badan tetap memerlukan pendekatan holistik, yaitu diet sehat, olahraga, tidur cukup, dan manajemen stres.
Zullies menuturkan, vitamin D3 hanya akan membantu mendukung proses tersebut, terutama jika sebelumnya kekurangan vitamin ini.
"Vitamin D3 bukan 'pil ajaib' untuk menurunkan berat badan. Namun, mencukupi kebutuhan vitamin D3, terutama jika kekurangan, dapat membantu mengoptimalkan metabolisme dan fungsi tubuh yang mendukung program penurunan berat badan," jelas dia.
Dikutip dari NHS, mengonsumsi terlalu banyak suplemen vitamin D dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penumpukan kalsium dalam tubuh (hiperkalsemia).
Kondisi ini dapat melemahkan tulang, serta merusak ginjal dan jantung.
Jika ingin minum suplemen vitamin D, pastikan tidak mengonsumsinya lebih dari 100 mikrogram (4.000 IU) sehari karena dapat membahayakan.
Hal ini berlaku untuk orang dewasa, termasuk wanita hamil, menyusui, lansia, dan anak-anak berusia 11 hingga 17 tahun.
Anak-anak berusia 1 hingga 10 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 50 mikrogram (2.000 IU) sehari. Sementara, bayi di bawah 12 bulan tidak boleh mengonsumsi lebih dari 25 mikrogram (1.000 IU) sehari.
Tak hanya dari suplemen, vitamin D3 bisa diperoleh melalui makanan seperti berikut:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Konsumsi D3 Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2025/01/30/061500065/benarkah-konsumsi-d3-bisa-membantu-menurunkan-berat-badan-?page=all#page2.