SONORABANGKA.ID - Adalah Cabai (Capsicum annuum) merupakan bumbu masakan yang digunakan untuk memberikan rasa pedas pada makanan.
Data Komposisi Pangan Indonesia menunjukkan, cabai mengandung kalium, kalsium, fosfor, natrium, karbohidrat, serta niasin dan vitamin C.
Meski demikian, cabai juga mengandung senyawa capsaicin yang memberikan rasa pedas dan sensasi terbakar setelah mengonsumsinya.
Diberitakan BBC (24/6/2024), dalam dosis tinggi, senyawa ini menyebabkan refluks, mual, diare, serta nyeri perut, ulu hati, dan dada.
Orang yang perlu setop makan cabai
Sebuah penelitian menunjukkan, senyawa capsaicin yang ada pada cabai berpotensi mematikan dengan dosis sekitar 500-5.000 mg per kilogram berat badan manusia.
Ini setara 35.000 mg capsaicin pada orang seberat 70 kg. Sementara itu, 100 gram cabai setidaknya mengandung sekitar 15-4.000 capsaicin, tergantung pada jenisnya.
Selain efek capsaicin yang mematikan, cabai juga berpotensi membahayakan kesehatan orang dengan kondisi tertentu.
Karena itu, terdapat beberapa kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi cabai.
1. Penderita sindrom iritasi usus besar (IBS)
Dikutip dari Healthline (31/7/2023), makan cabai dapat menyebabkan gangguan usus pada sebagian orang. Gejalanya berupa nyeri perut, sensasi terbakar pada usus, kram, dan diare.
Kondisi tersebut lebih umum terjadi pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Cabai juga bisa memperburuk gejala IBS pada orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya secara teratur.
Karena ini, orang dengan IBS perlu membatasi atau menghindari konsumsi cabai dan makanan pedas lainnya.
2. Penderita GERD
Orang dengan gangguan gastrointestinal, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD) mungkin bereaksi lebih terhadap asupan capsaicin dalam saluran pencernaan.
Gangguan tersebut membuat penderita masalah pencernaan sebaiknya menghindari konsumsi cabai.
3. Penderita gangguan kardiovaskular
Orang dengan penyakit kardiovaskular pada sistem jantung dan pembuluh darah dianjurkan tidak mengonsumsi cabai dan makanan pedas.
Pasalnya, penderita gangguan kardiovaskular berpontesi mengalami masalah pada peredaran darah jika mengonsumsi cabai dalam jumlah tinggi.
4. Orang yang rentan terkena kanker
Kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal. Kondisi ini bisa disebabkan keturunan genetik, riwayat keluarga, dan penuaan.
Penelitian pada manusia menunjukkan, konsumsi cabai berpontesi meningkatkan risiko kanker, terutama pada kantong empedu dan lambung.
Selain itu, bubuk cabai merah telah diidentifikasi sebagai faktor risiko kanker mulut dan tenggorokan di India. Karenanya, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai terlalu banyak.
5. Penderita tukak lambung
Dilansir dari WebMD (8/3/2024), makan cabai dapat menyebabkan gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, mual, muntah, sakit perut, atau sensasi terbakar.
Gangguan ini terutama dialami oleh orang yang memiliki refluks asam atau masalah pencernaan lainnya seperti tukak lambung.
Tukak lambung adalah luka terbuka pada lapisan lambung atau bagian atas usus kecil. Luka ini dapat menyebabkan peradangan dan rasa nyeri.
Efek samping cabai tersebut membuat penderita tukak lambung sebaiknya tidak mengonsumsinya.
6. Pengidap dispepsia atau maag
Dispepsia merupakan kondisi yang disebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas karena asam lambung atau maag. Gejalanya adalah mual, nyeri ulu hati, muntah, dan sering sendawa.
Orang yang mengalami dispepsia dianjurkan tidak mengonsumsi cabai. Sebab, gejala yang tidak menyenangkan itu lebih umum terjadi jika mengonsumsi banyak cabai yang pedas.
7. Penderita radang usus
Orang yang menderita penyakit radang usus juga sebaiknya menghindari makanan pedas, diberitakan Health Shots (17/9/2024).
Makanan pedas dapat memperburuk gejala yang menyebabkan nyeri perut parah, diare, dan muntah.
8. Pemilik alergi
Orang dengan alergi terhadap cabai atau capsaicin harus menghindari konsumsi cabai, karena akan mengalami efek fisiologis, seperti kemerahan dan neurotoksisitas.
9. Penderita luka di anus
Menurut University of Chicago Medicine, konsumsi makanan pedas tidak menyebabkan wasir. Tapi, penderita fisura anus mungkin akan merasakan bagian anus seperti terbakar.
Fisura anus adalah sobekan kecil pada bagian anus yang menimbulkan nyeri dan perdarahan saat buang air. Cedera ini bisa terjadi akibat mengeluarkan tinja yang keras atau besar.
Untuk menghindari efek samping negatif, batasi asupan cabai hanya maksimal setengah cangkir dalam satu kali makan, serta pilih cabai yang tidak pedas.
Bila merasakan pedas saat makan cabai, cobalah makan roti dan minum susu, madu, jus jeruk atau minuman berbahan dasar tomat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Kelompok Orang yang Perlu Menghindari Konsumsi Cabai", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2025/02/13/071500765/9-kelompok-orang-yang-perlu-menghindari-konsumsi-cabai?page=all#page2.