SONORABANGKA.ID - Adalah Penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) dan Kanada diproyeksi turun sebanyak 1,8 juta unit hingga 2 juta unit pada tahun ini dan tetap stagnan selama dekade berikutnya apabila perang dagang makin memburuk.
Proyeksi tersebut disampaikan firma konsultan otomotif Telemetry Agency yang berbasis di Detroit, AS sebagaimana dikutip dari Reuters pada Rabu (9/4/2025).
Kondisi ini akan terus memburuk sampai satu dekade ke depan atau 2035, di mana penjualan mobil di kawasan tersebut anjlok sampai 7 juta unit dibandingkan dengan skenario tanpa konflik perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Sebagai catatan, penjualan mobil di AS tembus sekitar 15,85 juta unit pada 2024 lalu.
"Dengan penjualan yang menurun, akan ada pemecatan," kata Sam Abuelsamid, Vice President of Insights Telemetry Agency.
"Dan meskipun sebagian produksi mungkin pindah ke AS, itu tak akan cukup menggantikan kehilangan pekerjaan akibat biaya yang lebih tinggi dan penurunan penjualan," lanjutnya.
Lebih jauh, disebutkan bahwa kebijakan Presiden Donald Trump memberlakukan tarif impor otomotif sebesar 25 persen pada 3 April memperburuk keadaan.
Kendaraan yang diproduksi di Meksiko dan Kanada terkena tarif ini, meskipun produsen mobil yang memenuhi ketentuan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dapat mengurangi nilai kandungan AS.
Pemerintah Trump juga memberlakukan tarif timbal balik dengan tarif yang bervariasi pada berbagai negara, tapi tidak diterapkan pada Kanada dan Meksiko.
Tarif ini telah memaksa produsen mobil untuk melakukan perubahan produksi, dengan General Motors (GM) meningkatkan produksi truk di pabrik Indiana.