Gerakan Pelayanan Sosial dan Kesehatan Terintegrasi atau Gerai Sehati bagi masyarakat Kecamatan Koba
Gerakan Pelayanan Sosial dan Kesehatan Terintegrasi atau Gerai Sehati bagi masyarakat Kecamatan Koba ( Diskominfosta Bangka Tengah)

Bukti Nyata Pelayanan yang Berempati, Puskesmas Koba Gagas Gerai Sehati

9 Mei 2025 08:07 WIB

SonoraBangka.id - Diketahui, sinergi lintas instansi di Kabupaten Bangka Tengah membuahkan hasil dengan hadirnya Gerakan Pelayanan Sosial dan Kesehatan Terintegrasi atau Gerai Sehati bagi masyarakat Kecamatan Koba.

Program ini merupakan kolaborasi antara Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Koba, Baznas Bangka Tengah, Dinas Sosial-PMD, KUA Kecamatan Koba, serta Pemerintah Kecamatan Koba.

Launching Gerai Sehati yang dibarengi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal ini dihadiri oleh Muhammad Anas Maruf, selaku Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Pemkab Bateng, di Puskesmas Koba, Kamis (08/05/2025).

Gerakan ini diresmikan karena dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan dari penderita suatu penyakit untuk mendapatkan manajemen diri yang baik, di mana hal tersebut sangat membutuhkan dukungan sosial baik dari keluarga maupun masyarakat.

Bentuk dukungan sosial yang diberikan penderita penyakit kronis dapat berupa dukungan informasi (nasihat, saran, pengarahan atau petunjuk), dukungan emosional (berupa afeksi, kepercayaan, kehangatan, kepedulian dan empati) serta pemberian bantuan material.

"Melalui kolaborasi layanan kesehatan dari Puskesmas, bantuan sosial dari Baznas dan Dinsos-PMD, serta pendampingan keagamaan oleh KUA, program ini diharapkan mampu membangkitkan semangat para penderita di Kecamatan Koba untuk tetap berjuang, atau setidaknya menerima kondisi yang mereka alami dengan lebih lapang," ucap Anas Ma’ruf yang hadir mewakili Bupati Bangka Tengah.

Dirinya melanjutkan, bahwa sudah banyak bukti di lapangan yang menunjukkan kemerosotan kondisi kesehatan dari penderita penyakit kronis diakibatkan oleh tidak adanya dukungan sosial.

"Berbagai studi dan temuan di lapangan menunjukkan bahwa penderita dua penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan nyeri, sangat rentan mengalami gangguan mental apabila hanya ditangani secara medis tanpa didukung aspek sosial, ekonomi, keluarga, dan spiritual. Tanpa dukungan menyeluruh, proses pengobatan pun menjadi lebih sulit dan cenderung tidak terkendali," lanjutnya.

Anas pun berharap, kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan, sosial dan agama di masyarakat.

Ditemui usai kegiatan, Kepala Puskesmas Koba, Mahfudz, mengatakan pengintegrasian ini merupakan inovasi yang dilakukan bersama beberapa stakeholder.

Sumberbangkatengahkab.go.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm