SonoraBangka.id - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), terus mendorong upaya kemandirian desa melalui program ketahanan desa yang menitikberatkan pada ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya lokal. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, program ketahanan desa adalah upaya untuk mewujudkan kemandirian pangan dan keberlanjutan di tingkat desa. Program ini melibatkan berbagai kegiatan, termasuk pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Guna mewujudkan program tersebut dapat disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa yang belum tergarap optimal.
“Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berupaya agar setiap desa ini bisa mewujudkan program ketahanan desa,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (9/6/2025).
Riza Herdavid mengungkapkan program ketahanan desa bertujuan meningkatkan kemampuan desa dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri dan berkelanjutan. Manfaat program ini meliputi peningkatan ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, konsumsi pangan yang beragam dan bergizi, serta ketahanan desa dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya program ketahanan desa melalui bantuan bibit kelapa sawit sawit yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi desa.
Pemerintah daerah telah melakukan pemetaan potensi desa untuk berbagai tujuan. Termasuk pengembangan desa wisata, pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta pemetaan kekayaan intelektual. Pemetaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan potensi desa yang ada, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Targetnya setiap desa dapat mengoptimalkan sumber daya yang belum tergarap dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Program ketahanan desa ini dampaknya secara ekonomi. Kita sudah petakan desa mana saja yang berpotensi untuk ketahanan pangan, misalnya sawah ataupun tanaman hortikultura seperti cabai dan lainnya,” jelas Riza.
Lebih jauh lanjut dia, program bantuan bibit kelapa sawit bagi perkebunan desa merupakan salah satu upaya pemerintah mendukung program ketahanan desa. Hingga kini terdapat 34 dari 50 desa yang ada sudah merasakan manfaat program tersebut. Bahkan 10 desa di antaranya telah berhasil melakukan panen perdana kelapa sawit program bantuan pemerintah dengan hasil panen berkelanjutan. Pemerintah kabupaten berupaya menjadikan seluruh desa di Bangka Selatan bisa mandiri dan otonom.
Artinya, memiliki hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya. Termasuk mendorong peningkatan produksi kelapa sawit dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Sekaligus menyelaraskan pembangunan di kawasan perkotaan dan perdesaan agar berkeadilan. Melalui hasil perkebunan kelapa sawit menjadi modal pemerintah desa bergerak mencari potensi unggulan yang belum digali dan dikembangkan secara maksimal oleh masyarakat.
“Alhamdulillah semuanya beriringan dan berjalan sesuai dengan rencana. Sawah tetap panen, perkebunan kelapa sawit tetep panen. Intinya bagaimana perekonomian jalan,” ucapnya.
Oleh karena itu Riza Herdavid berharap seluruh warga desa, termasuk petani, peternak, nelayan dan masyarakat umum dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung program ketahanan desa. Baik dalam kegiatan fisik, pengambilan keputusan serta partisipasi dalam pengelolaan sumber daya. Dirinya optimis ketahanan desa bisa berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat maupun kemajuan desa.
“Kami ingin masyarakat kelas bawah itu merasakan kehadiran pemerintah desanya,” ucap bupati.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Pemkab Bangka Selatan Genjot Kemandirian Desa Lewat Program Ketahanan Pangan, https://bangka.tribunnews.com/2025/06/09/pemkab-bangka-selatan-genjot-kemandirian-desa-lewat-program-ketahanan-pangan.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar