Pada akhir perdagangan Senin (18/5/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB) harga emas berjangka jatuh dan menurun. Hal itu sekaligus menghentikan kenaikan selama empat hari perdagangan secara beruntun.
Harga logam mulia yang menurun ini seiring dengan harapan uji coba vaksin potensial Covid-19 mendorong para investor melirik aset-aset berisiko serta mengangkat harga ekuitas dan minyak.
Terjadi penurunan tajam yakni 21,9 dollar AS atau 1,25 persen pada Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, dan ditutup pada 1.734,40 dollar AS per ounce.
Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya, emas berjangka menikmati keuntungan selama empat hari berturut-turut. "Alasan mengapa emas agak goyah untuk hari ini adalah karena semua orang berpikir mengambil risiko masuk ke ekuitas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS.
"Namun, tren masih terbalik, masih ada banyak alasan untuk membeli emas," lanjut dia.
Wall Street melonjak dan harga minyak mencapai tertinggi dua bulan setelah pembuat obat Moderna mengatakan vaksin eksperimentalnya menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji coba tahap awal, dengan investor juga mengandalkan lebih banyak stimulus untuk menyelamatkan ekonomi AS dari kemerosotan.