Find Us On Social Media :
Aktivitas TI apung di kawasan Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Minggu (19/7/2020) (Bangkapos.com/ Deddy Marjaya)

TI Apung Beroperasi, Hasil Tangkapan Nelayan Kecil di Teluk Kelabat Menurun

Yudi Wahyono Senin, 20 Juli 2020 | 10:14 WIB

SonoraBangka.ID - Hasil tangkapan nelayan menurun diduga akibat keberadaan ratusan TI apung yang beroperasi di Teluk Kelabat Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka.

Dilansir dari bangkapos.com, saat di cek di lokasi pada Minggu (19/7/2020), terkait keresahan nelayan kecil yang terdampak penurunan hasil tangkapan, memang terlihat banyak TI apung yang beroperasi dengan berpencar di sejumlah titik.

Menurut para nelayan yang ditemui langusng saat menjaring ikan, setelah adanya aktivitas tambang apung di Teluk Kelabat tersebut, hasil tangkapan mereka menurun drastis.

 

"Sebelum ada TI apung bisa dapat Rp300 Ribu sekali turun jaring ikan kalau sekarang liat sendiri dari jam 11.00 sampe jam 14.00 cuma dapet paling sekilo lebih. Cuma cukup untuk lauk makan bae," ungkap Tamzil warga Pulau Punai.

Menurut Tamzil semenjak beraktivitasnya tambang apung di Teluk Kelabat, lumpur semakin menebal sehingga menggangu tangkapan.

Sementara untuk mencari ikan di luar Teluk Kelabat dirinya atau nelayan kecil lain tidak berani.

Pasalnya alat tangkap dan mesin kapal kapasitas kecil, tidak mampu mencari ikan di laut lepas.

Nelayan berharap kawasan tersebut ditertibkan sehingga nelayan kembali bisa mendapatkan hasil tangkapan bagus kembali.

"Jaring apalagi mesin kami dak mampu kalau keluar Teluk Kelabat semoga ditertibkan TI apung ni jadi hasil nangkep ikan kamek banyak lagi," ujar Tamzil.