Find Us On Social Media :
Ilustrasi selfie (Thinkstock/encrier )

Berikut Ini Adalah Tes Apakah Kamu Termasuk Kecanduan Selfie Atau Tidak !!

Vivi Callvella Selasa, 21 Juli 2020 | 13:41 WIB

SonoraBangka.id - Tak bisa dipungkiri, kebiasaan selife saat ini menjadi bagian dalam aktivitas kita sehari-hari. Tak hanya wanita saja, pria pun senang berselfie di ponselnya. 

Istilah "selfitis" sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014 untuk menggambarkan obsesi terhadap selfie, walau belum secara resmi dimasukkan dalam daftar gangguan mental.

Nah, apakah Anda terobsesi untuk melakukan selfie? Bila iya, ada kemungkinan Anda menderita ‘selfitis’—kondisi mental alami yang membuat seseorang selalu terdorong untuk melakukan swafoto dan membagikannya di media sosial.

“Meskipun kisah tersebut ternyata hoaks, namun bukan berartif kondisi selfitis tidak ada,” kata Dr. Mark Griffiths, seorang profesor kecanduan perilaku di Nottingham Trent University yang melakukan studi ini.

Para ahli bahkan telah mengembangkan Skala Perilaku Selfitis (Selfitis Behavior Scale) untuk menilai seberapa buruk kadar selfitis seseorang. Ada enam faktor pendorong yang berhasil di teliti oleh Griffiths dan tim dari Thiagarajar School of Management.

Skala dari satu sampai 100, didasarkan pada focus group 200 orang dari India. Mengapa dilakukan di negara ini, alasannya karena India memiliki jumlah pengguna Facebook serta angka kematian tertinggi karena mencoba selfie di lokasi berbahaya. Saat ini telah dikembangkan Skala Perilaku Selfitis pertama di dunia untuk menilai kondisi tersebut.

Semntara itu, mereka yang menderita selfitis pada umumnya berusaha untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, mencari perhatian, memperbaiki mood, membuat kenangan, menyesuaikan diri dengan kelompok sosial mereka dan menjadi kompetitif secara sosial.

Orang yang memiliki perilaku selfitis biasanya kurang percaya diri dan berusaha 'menyesuaikan diri' dengan orang-orang di sekitar mereka, serta mungkin menunjukkan gejala yang serupa dengan perilaku kecanduan lainnya. Hal ini di katakan oleh Dr. Janarthanan Balakrishnan.