Find Us On Social Media :
Fino Owners Indonesia (FOI) latihan menikung di Sirkuit Gery Mang, Subang, Jawa Barat, awal Februari 2015. (Fino Owners Indonesia (FOI)) (kompas.com)

Turunkan Gigi Sebelum Belok, Bukan Saat Belok Atau Sesudahnya

Oliver Doanatama Siahaan Selasa, 8 September 2020 | 18:46 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Berbelok yang benar merupakan teknik yang harus dikuasai pengendara sepeda motor. Karena tak jarang kecelakaan terjadi di tikungan, baik pemula sampai yang berpengalaman.

Head of Safety Riding Wahana, Main Dealer motor Honda Jakarta-Tangerang, Agus Sani mengatakan, bila kecepatannya lumayan kencang turun gigi sebelum belok, bukan saat belok atau sesudahnya.

"Yang pertama adalah mengurangi kecepatan dengan pengereman secara bersamaan lalu turunkan persneling gigi ke gigi lebih rendah," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Berikutnya kata Agus, postur badan lurus dengan motor dan kepala tetap tegak, pandangan melihat ke arah yang dituju.

"Jangan menggunakan rem depan secara mendadak jika kondisi sepeda motor dalam keadaan miring," kata Agus.

Agus mengatakan, selama postur pengendara dalam gerakan yang benar maka menikung ke kanan atau ke kiri sama saja tidak ada masalah, yang penting adalah kontrol kecepatan dan bukaan gas.

Jusri Pulubuhu, dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) , mengatakan, ada lima kunci penting saat menikung, yaitu Braking Point, Lane Exercises, Throttling Rhythm, Sitting Posture dan Eyes Focus.

Jusri mengatakan, seorang pengendara dapat jadi kesulitan saat menikung karena tidak konsisten dalam penerapan elemen di atas, terutama pada elemen nomor lima yaitu fokus mata atau pandangan.

"Saat berbelok sangat penting ialah tujuan mata. Pandangan mata harusnya eye level (sejajar tubuh) sehingga pandangan luas, fokus pada titiknya, dan motor akan mengikuti pandangan mata kita," kata Jusri.

Berkendara di Jalan Basah