Find Us On Social Media :
Siswa belajar di bawah kolong rel kereta api Mangga Besar Jakarta Rabu (19/8/2020). Siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan internet gratis yang disediakan oleh sejumlah donatur. (TRIBUNNEWS/HERUDIN )

Prihatin Banyak Anak di Papua Tak Bisa Ikuti PJJ, Pelajar Yogyakarta Gelar Konser Amal Virtual

Vivi Callvella Rabu, 9 September 2020 | 11:40 WIB

SonoraBangka.ID - Pandemi Covid-19 juga berdampak pada 70 juta anak-anak usia sekolah.

Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) sejak Maret 2020, tidak bisa dirasakan semua pelajar khususnya untuk anak-anak di daerah tertinggal.

Menurut survey yang dipublikasikan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) pada Juli 2020, ada 30% anak-anak yang tidak bisa menjalankan PJJ, lantaran tidak adanya akses internet memadai di daerahnya, tidak ada dana untuk membeli gawai, maupun tidak ada uang untuk membeli kuota internet.

Sehingga membuat anak-anak rawan putus sekolah. Kondisi ekonomi sulit yang dialami orang tua mereka juga mengancam kesehatan dan keselamatan anak-anak ini.

Karena kondisi itulah, seorang pelajar kelas XII SMM (Sekolah Menengah Musik) Yogyakarta bernama Ethanael Ricky (Ricky) berinisiatif mengadakan “Konser Amal Virtual” yang diberi judul “Suara Anak Indonesia”.

Sebagai pelajar, Ricky dan teman-temannya merasa prihatin dengan kondisi teman-teman pelajar di daerah tertinggal yang semakin kesusahan akibat Pandemi Covid19.

Ricky yang menekuni musik ingin berbuat sesuatu melalui musik dan percaya bahwa melalui musik dia bisa membuat suatu aktivitas guna membantu teman-teman pelajar yang kesusahan.

Inisiatif ini kemudian didukung oleh Elok Shinta Meilina koordinator Ansambel Anak dan Remaja Indonesia Jogja (Amari Jogja) bersama suaminya Fafan Isfandyar dan juga Iwan Setiawan Dani, koordinator program “Saya Suka Musik”.

Selanjutnya mereka mengajak para pelajar yang memiliki keterampilan musik untuk bergotong-royong mewujudkan Konser Amal Virtual ini, dimana ada 54 orang pelajar yang terlibat dalam konser ini. Mereka datang dari berbagai SD hingga SMA/SMK di Yogyakarta.

Konser ini murni digagas dan diwujudkan oleh pelajar bukan musisi profesional.