Find Us On Social Media :
Ilustrasi slipstream di belakang truk (cnet.com) (kompas.com)

Pengemudi Disarankan Untuk Tidak Terlalu Lama Berada Di Belakang Kendaraan Besar, Berbahaya!

Oliver Doanatama Siahaan Minggu, 13 September 2020 | 18:14 WIB

SONORABANGKA.ID - Mengemudikan kendaraan di jalan raya tidak terlepas dari adanya berbagai jenis kendaraan lain yang melintas.

Tidak hanya jenis kendaraan pribadi, tetapi ada juga kendaraan angkutan umum dengan ukuran yang lebih besar seperti bus atau pun truk.

Apalagi, kalau jalur yang dilewati merupakan jalur yang menghubungkan dua wilayah berbeda, tentunya akan lebih banyak kendaraan besar.

Ada hal yang perlu diperhatikan pengemudi pada saat berkendara di jalur yang sama dengan kendaraan besar.

Selain menjaga jarak aman, pengemudi juga disarankan untuk tidak terlalu lama berada di belakang kendaraan besar.

Director Jakarta Defensive Driving Consulting ( JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan, berkendara di belakang bus dan truk dapat membahayakan. Hal ini disebabkan karena bisa membuat blind spot alias titik buta lebih besar.

"Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan mobil kita. Dia (sopir bus dan truk) sudah bisa memprediksi manuver apa yang diambil sedangkan kita di belakang seperti pakai kacamata gelap, hanya sisi samping bus saja yang kita lihat," ujar Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Jusri menambahkan, adalah pada saat bus atau truk mengerem mobil atau motor di belakangnya akan menabrak ke depan.

Ini terjadi karena pengemudi (di belakang truk) kurang reaktif atau seperti melihat tembok.

"Jadi kalau bus mengerem tiba-tiba kita tidak bisa berbuat banyak sebab fase analisa kita jadi sedikit atau waktu persepsi kita mempelajari sesuatu jadi sedikit," kata Jusri.