Find Us On Social Media :
Ilustrasi berkendara saat hujan (motorcyclenews.com) (kompas.com)

Ketika Hujan Tak Boleh Mengerem Pakai Rem Depan, Fakta Atau Mitos?

Oliver Doanatama Siahaan Kamis, 24 September 2020 | 17:18 WIB

SONORABANGKA.ID - Menggunakan kendaraan saat hujan tak hanya butuh konsentrasi lebih, tapi juga teknik berkendara yang mumpuni agar tetap selamat. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah teknik pengereman.

Melewati jalan yang basah karena guyuran hujan sebetulnya bukan perkara mudah. Salah melakukan pengereman, Anda bisa saja tergelincir saat ingin menghentikan motor.

Training Director The Real Driving Centre (RDC), Marcell Kurniawan, mengatakan, pada saat berkendara di jalanan basah, pengendara perlu beradaptasi dengan mengubah cara pengereman.

“Gunakan kedua rem, depan dan belakang dengan porsi penekanan tuas yang disesuaikan,” ucap Marcell, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Masalahnya, masih banyak pengendara motor yang hanya menggunakan rem depan atau belakang saja. Keadaan ini dapat menyebabkan salah roda kehilangan traksi, terutama saat jalan basah.

Selain itu, Anda juga harus memperhatikan tekanan pada tuas rem, yang besar tekanannya tergantung dari situasi jalan.

Dalam kondisi jalan basah, licin, berpasir dan berbatu disarankan tidak memakai rem depan terlalu kuat atau dikurangi porsinya.

Tapi saat kondisi aspal kering, rem depan bisa ditarik lebih kuat agar pengereman lebih maksimal. Saat melakukan pengeream, pengendara juga sebaiknya mengimbangi dengan penggunaan rem belakang.

“Menggunakan rem depan dan belakang dengan baik dapat membantu mengurangi kecepatan motor tanpa kehilangan cengkeraman ban ke aspal,” ujar Marcell.

“Tapi jangan terlalu kuat menekan salah satu tuas, karena bisa menyebabkan ban selip dan kehilangan traksi,” kata Marcell.