Find Us On Social Media :
Ilustrasi kepemimpinan (Jirsak)

Penelitian : Pemimpin Yang Terlalu Cerdas Tidak Disukai Bawahan

Riska Tri Handayani Senin, 28 September 2020 | 14:59 WIB

SonoraBangka.id - Menurut sebuah penelitian, punya intelegensi tinggi membuat seseorang menjadi pemimpin yang lebih baik.

Sementara itu, mempunyai pemimpin yang memiliki pengetahuan luas, pintar, dan cerdas tentu menjadi berkah tersendiri bagi kita.

Tapi ternyata, siapa yang menyangka banyak orang justru tidak menyukai pemimpin yang benar-benar cerdas.

Hal ini ditunjukkan dalam penelitian Dean Simonton, psikolog di University of Californiam Davis, dan dua koleganya yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Psychology edisi Juli 2017 lalu.

Sebelumnya, Simonton mengusulkan teori tentang pemimpin cerdas selama beberapa dasawarsa,

Dia menyebut bahwa pemimpin cerdas hanya bisa menyentuh "kepala" orang, tapi solusi mereka biasanya lebih rumit untuk diterapkan.

Sehingga membuat bawahan mereka merasa lebih sulit untuk berhubungan dengan mereka.

Para peneliti melihat 379 pemimpin bisnis, untuk mendapatkan temuan ini, baik pria maupun wanita, dari 30 negara dan dari bidang perbankan, ritel, dan teknologi.

Kemudian para manajer tersebut diminta untuk melakukan tes IQ.

Lalu, masing-masing mereka dinilai berdasarkan gaya kepemimpinan dan efektivitas oleh rata-rata delapan rekan kerja.