Find Us On Social Media :
Rekonstruksi kasus pembunuhan digelsr oleh Satreskrim Polres Basel, Kamis (15/10/2020) (Bangkapos.com/Jhoni)

Polres Bangka Selatan Gelar Adegan Rekonstruksi Kasus Pembunuhan

Yudi Wahyono Jumat, 16 Oktober 2020 | 08:59 WIB

SONORABANGKA.ID - Seorang pria, bernama Ismail (41) tewas bersimbah darahakibat diserang dengan tombak pada bagian perut oleh sang lawan. 

Adegan sadis tampak dalam adegan rekonstruksi kejadian oleh tersangka Narsal alias Himpek (39) yang digelar oleh  Satreskrim Polres Bangka Selatan, Kamis (15/10/2020).

"Hari ini (Kamis, 15/10/2020) kita telah melakukan rekonstruksi, jumlah adegan dalam kegiatan ini ada sebanyak 16 adegan," kata Kasat Reskrim Polres Bangka Selatan, AKP Albert Daniel Tampubolon seperti dikutip dari Bangkapos.com, Kamis (15/10/2020).

 

Dalam rekonstruksi tersebut, terdapat sebanyak 16 adegan yang diperagakan oleh pelaku guna menggambarkan kasus kekerasan yang mengakibatkan nyawa Ismail melayang.

 

Rekonstruksi berguna untuk mengetahui dan menjelaskan adegan apa yang dilakukan oleh tersangka di kasus penganiayaan menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Albert menuturkan, berkas perkara tahap pertama sudah dilimpahkan kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bangka Selatan dan masih menunggu petunjuk lanjutan dari kejaksaan tersebut.

Menegenai kronologis kejadian kata Albert, bermula Rabu, (29/7/2020) sekira Pukul 23.30 WIB. Ketika itu  terjadi tindak pidana pengeroyokan oleh tiga orang tersangka pelaku pada korban.

Pengeroyokan ini dilakukan oleh Narsal alias Himpek (39) bersama dua rekannya yang kini masih dalam proses pencarian dan berstatus DPO.

Pengeroyokan yang dilakukan Narsal dan kedua DPO ini dilakukan menggunakan sebilah parang dan sebuah tombak.

Korban, Ismail yang merupakan warga Payak Ubi ini meninggal dunia di lokasi kejadian sebelum sempat medapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Albert menyebutkan, korban ditombak di bagian perut sisi kiri dan juga menderita luka bacok parang hingga akhirnya meninggal dunia.

Sedangkan motif kekerasan diduga lantaran pelaku sakit hati pada korban, walau sebenarnya mereka berteman.