Find Us On Social Media :
Ilustrasi mencium bau (SHUTTERSTOCK/Khamidulin Sergey )

Apakah Dengan Cara Ini Gangguan Penciuman karena Covid-19 Bisa Pulih ?

Riska Tri Handayani Minggu, 6 Desember 2020 | 19:31 WIB

SonoraBangka.id - Hidung adalah indra penciuman yang bertugas mengidentifikasi bau atau aroma.

Sementara itu, salah satu gejala yang dirasakan oleh pasien Covid-19 adalah hilangnya indra penciuman.

Misalnya, alih-alih mencium aroma lemon, mereka mungkin malah mencium bau kubis busuk atau cokelat mungkin berbau bensin.

Nah, kondisi yang dinamakan parosmia ini juga masih dirasakan oleh sebagian pasien yang sudah sembuh dari Covid-19.

Apa bedanya parosmia dan anosmia yang dalam beberapa waktu terakhir juga sering dibahas sebagai salah satu gejala Covid-19?

Menurut Science Direct, anosmia adalah tidak adanya sensasi penciuman, sementara parosmia adalah persepsi penciuman yang terdistorsi, baik dengan atau tanpa adanya rangsangan bau.

Kehilangan penciuman sering kali disadari pasien sebagai perubahan sensasi rasa.

Meski sebagian pasien sembuh Covid-19 masih merasakan gangguan penciuman, sebuah penelitian di Inggris belum lama ini menemukan latihan khusus yang dapat membantu pasien Covid-19 mendapatkan kembali kemampuan indera penciumannya.

Walau begitu, sebuah penelitian di Inggris belum lama ini menemukan latihan khusus yang dapat membantu pasien Covid-19 mendapatkan kembali kemampuan indera penciumannya.

"Kehilangan penciuman juga merupakan gejala utama Covid-19, dan kami tahu bahwa pandemi ini menyebabkan banyak orang kehilangan kemampuan penciuman jangka panjang atau distorsi bau seperti parosmia," ungkap peneliti Carl Philpott, dari Norwich Medical School di University of East Anglia melalui rilis berita universitas, seperti dilansir WebMD.

Lalu, apa yang perlu dilakukan dalam latihan penciuman tersebut?