Find Us On Social Media :
Ilustrasi (Shutterstock )

Bolehkah Orangtua Baca Buku Harian Anak ? Yuk Cari Tahu Disini

Riska Tri Handayani Sabtu, 16 Januari 2021 | 15:21 WIB

SonoraBangka.id - Sebagai orangtua, tentulah menginginkan anaknya berada di lingkungan yang aman.

Entah itu di lingkungan tempat tinggal, pendidikan, maupun pergaulan.

Namun seiring bertambahnya usia, terutama di usia remaja, anak akan menjadi lebih tertutup.

Mereka tak lagi menceritakan kehidupannya secara rinci kepada orangtua.

Hal ini bisa membuat orangtua merasa khawatir karena tidak bisa mengontrol dan mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh anak maupun peristiwa yang dialaminya.

Beberapa orangtua yang tergoda untuk mencari tahu, bahkan sampai menganggu privasi anak.

Misalnya membaca buku harian anak. Ada banyak pendapat terkait membaca buku harian anak.

Menurut Profesor psikologi di Oberlin College, Nancy Darling, membaca buku harian anak adalah hal yang tidak bisa dibenarkan.

Setidaknya ada tiga alasan yang membuat orangtua tidak boleh membaca buku harian anak, yakni melanggar privasi, melanggar integritas diri anak, dan merusak kepercayaan.

Kendati demikian, dalam situasi tertentu, orangtua diperbolehkan membaca buku harian anak. Kuncinya ada di keterbukaan.

"Ketika anak berbagi informasi yang benar yang diperlukan oleh orangtua, maka tidak perlu membaca buku hariannya," kata Darling.

Informasi itu menyangkut siapa saja teman anak, ke mana anak pergi, kapan anak akan pulang, dan lain sebagainya.

Informasi-informasi itu diperlukan oleh orangtua untuk memastikan anaknya tetap aman.

Tapi ketika anak tidak mau terbuka dan orangtua merasa kehilangan fungsinya untuk melindungi anak, mungkin saja membaca buku harian anak bisa menjadi solusi.