SonoraBangka.id - Musik heavy metal sering disebut sebagai musik yang membuat orang lebih agresif dan pemarah.
Dibandingkan dengan aliran musik lainnya, musik metal memiliki alunan nada paling keras, dengan dentuman bertubi-tubi, suara gitar memekakkan telinga, dan vokalis yang suaranya melengking.
Musisi maupun penggemarnya identik dengan segala hal berbau hitam, entah itu bajunya, make up-nya, hingga ornamen panggungnya.
Nah bila aliran musik lain seperti pop, klasikal atau jazz dianggap memiliki banyak manfaat dengan lantunan lagu chill-nya, bagaimana dengan musik metal?
Sebelum mengetahui dampak musik metal untuk kesehatan mental, tak ada salahnya untuk mengenal karakteristik musik yang telah dipopulerkan sejak era ’60-an ini, seperti:
Suara musik yang keras, berdistorsi dan berat
Lirik seringkali emosional berisikan tema kemarahan, kecemasan, depresi, isolasi dari kehidupan sosial, hingga kesepian
Lantunan gitar, bass, drum dan vokal yang agresif
Lirik yang sulit didengar karena menggunakan teknik bernyanyi scream atau growl
Dengan karakteristik ini, bukan berarti musik metal tidak ada yang menggemari.
Buktinya, band metal di dunia terus bertambah. Dengan demikian, jumlah penggemarnya terus melonjak.
Dampak positif musik metal untuk kesehatan mental
Menurut studi, bukannya menginspirasi orang untuk bertingkah agresif, musik metal justru mampu menenangkan para pendengarnya.
Musik metal juga disebut mampu mengatur rasa sedih dan meningkatkan emosi positif.
Selain itu, studi yang sama menyatakan, musik metal mampu membantu pendengarnya menjelajah keseluruhan emosi yang dirasakan, sekaligus memunculkan perasaan aktif serta inspiratif.