Find Us On Social Media :
Ilustrasi anosmia, gejala Covid-19, gangguan penciuman pasien Covid-19 (SHUTTERSTOCK/Nenad Cavoski)

Inilah Tips Untuk Memulihkan Kehilangan Penciuman Akibat Covid-19

Riska Tri Handayani Rabu, 27 Januari 2021 | 14:46 WIB

SonoraBangka.id - Salah satu efek samping Covid-19 yang banyak terjadi adalah anosmia atau kehilangan penciuman.

Tidak sedikit pasien dapat memulihkan penciumannya seiring kesembuhan mereka dari Covid-19, tetapi sebagian orang masih mengalaminya meski sudah sembuh.

Namun, kehilangan penciuman bisa berdampak lebih dari sekadar ketidakmampuan mencium bau.

Menurut ahli THT Raj Sindwani, MD, seseorang yang mengalami anosmia juga bisa kehilangan rasa aman.

Misalnya, tidak mampu mencium bau-bau yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran.

"Tanpa kemampuan untuk mencium, kita kehilangan kemampuan untuk mendeteksi bau berbahaya, seperti gas atau api dan asap," katanya, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Bahkan untuk hal yang umumnya dianggap sederhana, seperti mencium makanan busuk sekalipun, orang-orang yang kehilangan penciuman tidak bisa melakukannya.

Dampak yang lebih luas bisa menyangkut psikologis seseorang.

Akibat gangguan dalam hubungan antara ingatan emosional, pengalaman, dan kemampuan penciuman, beberapa orang dapat mengalami kecemasan dan bahkan depresi.

"Makanan menjadi tidak lagi enak, minuman kesukaan rasanya tidak lagi sama."

"Mereka yang mengalaminya merasa tidak mendapatkan kenikmatan yang sama dari pengalaman yang pernah mereka miliki sebelumnya," kata Sindwani.