Find Us On Social Media :
Galang Rambu Anarki tampil di Musik Teknik Jayabaya, satu bulan sebelum kepergiannya. (HAI Online)

Mengenang Galang Rambu Anarki, Nggak Pernah Mau Disamain dengan Iwan Fals

Fitri Eka Sari Kamis, 18 Februari 2021 | 16:27 WIB

BangkaSonoraID

Sebuah berita menyenta kdatang dari kediaman Iwan Fals, 1997 silam. Si cikal Galang Rambu Anarki, salah seorang personel grup Bunga, meninggal dunia di kamarnya di lantai atas rumah di kawasan Bintaro.

Sosok Galang Rambu Anarki memang masih teringat dalam ingatan, khususnya mereka yang besar di era-90an.

Ia adalah putra Iwan Fals, mengikuti jejaknya, tapi nggak pernah mau disamakan dengan sang ayah.

Nggak heran ketika ada berita soal anak artis bernama unik, Galang Rambu Anarki pun trending lagi.

"Saya adalah saya, dan Iwan Fals adalah Iwan Fals!" tegasnya pada 15 Maret 1997, sekitar sebulan sebelum ia wafat, kepada HAI.

Buktinya, aliran musik yang ia bawakan bersama sekelompok temannya sangat berbeda dengan Bang Iwan.

Dari gaya dan musik band Galang, Bunga, terlihat kalo remaja itu ngefans sama grunge.

Awalnya, Bunga bisa dibilang nggak sukses di industri musik.

Entah ada kaitannya atau tidak, setelah kematiannya, nama Bunga mendadak melejit.

 Rekamannya laris dibeli orang, order manggung pun mengalir.
 

Tapi suka atau tidak, produser mereka nampak memang memanfaatkan betul momentum mengharukan ini.

Padahal sebelumnya album perdana Bunga sempat lama nggak disentuh.

Begitulah yang namanya bisnis.

Ada satu hal lain yang ditinggalkannya. Galang telah menyiapkan sebuah proyek musik yang masih dirahasiakan, yang menurutnya superaneh.

Seaneh penampilannya sewaktu tampil bersama band Bunga di acara Musik Teknik Jayabaya.

Sekadar tahu saja, Galang waktu itu mengenakan kaos dengan coreng-moreng bertuliskan Dosa. Bibirnya dipoles lipstik hitam.

Diduga, proyek musik tersebut adalah band ketiganya yang sebelum ia wafat lagi intens latihan.