SonoraBangka.id - Berbagi cerita kepada teman ataupun saudara, paling tidak sedikit banyak bisa meringankan beban yang sedang kita hadapi.
Memang, sebagai manusia kita membutuhkan paling tidak satu orang teman untuk berbagi cerita tentang banyak hal.
Terutama saat merasa cemas, frustrasi, dan ketakutan. Menurut psikolog klinis di Singapura, Dr Shawn Ee, berbagi cerita bukan hanya sekadar keinginan untuk mendapatkan dukungan atau bantuan.
"Berbagi cerita juga memiliki manfaat psikologis, karena memungkinkan seseorang mengungkapkan kekhawatiran dan frustrasi dengan aman, tanpa ancaman," kata Ee kepada Asia One.
Selain manfaat psikologi, berbagi cerita juga membawa kebaikan untuk kesehatan fisik.
Hal ini dikarenakan ada keterkaitan intrinsik antara pikiran dan tubuh. Memendam emosi atau menghindari pembicaraan tentang segala sesuatu yang membuat stres dapat memengaruhi kesehatan fisik.
Seiring berjalannya waktu, menekan emosi negatif dapat menyebabkan kemarahan atau kecemasan.
Akibatnya, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh atau menyebabkan lonjakan hormon stres.
Selain itu, memendam emosi negatif dapat menyebabkan depresi dan terkait dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009 dalam jurnal Emotion Review menjelaskan manfaat membagikan cerita kepada orang lain.
Berbagi cerita untuk melepaskan stres adalah mekanisme penanggulangan masalah yang umum, dan pada akhirnya dapat mengurangi stres tersebut.
Namun demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat bercerita kepada orang lain.