Find Us On Social Media :
Ilustrasi (DailyCaring )

Benarkah Sering Berpikir Negatif Meningkatkan Risiko Demensia ?

Riska Tri Handayani Jumat, 12 Maret 2021 | 10:22 WIB

SonoraBangka.id - Salah satu penyakit yang bisa menyerang orang yang lanjut usia adalah demensia.

Nah, demensia ini adalah penyakit degeneratif yang memang umumnya menyerang orang berusia lanjut.

Namun, penyakit ini dapat dialami oleh orang-orang berusia usia lebih muda, apabila mereka sering berpikir negatif atau mengkhawatirkan masa depan, menurut studi terbaru.

Studi yang melibatkan pemindaian otak dan pemantauan perilaku pada 360 orang ini menemukan hubungan antara pemikiran negatif dan penurunan kognitif, serta peningkatan jumlah dua protein yang terkait penyakit Alzheimer.

"Pemahaman lebih baik tentang risiko demensia sangat penting untuk meningkatkan intervensi terapeutik," kata penulis studi Natalie Marchant, psikiater dan peneliti senior di departemen kesehatan mental di University College London.

Intervensi terapeutik adalah upaya yang dilakukan individu atau kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain yang membutuhkan bantuan, tetapi menolak atau sebaliknya tidak dapat memberi dan menerima bantuan.

"Temuan dari penelitian ini memberikan dukungan lebih lanjut akan pentingnya kesehatan mental untuk dipertimbangkan dalam pemindaian demensia."

Saat ini, dokter menggunakan pemindaian otak dan ujian kognitif untuk menguji demensia, tetapi pemindaian masalah kesehatan mental bisa menjadi bagian perawatan klinis masa depan untuk pasien pada tahap awal penyakit tersebut.

Studi ini dipublikasikan di Alzheimer's and Dementia, jurnal Alzheimer's Association.

Selama dua tahun, 360 partisipan berusia di atas 55 tahun yang pernah atau sedang mengalami demensia dimonitor untuk perilaku berpikir negatif.

Mayoritas dari mereka berkulit putih, dan 73 persen adalah perempuan.