SonoraBangka.id - Melalui bermain, anak-anak belajar banyak pengetahuan dan keterampilan.
Jadi, bermain bukan sekadar aktivitas bersenang-senang bagi anak, tapi juga bermanfaat untuk perkembangan anak, baik dari aspek fisik dan kognitif, serta perkembangan bahasa.
Namun terkadang, orangtua membuat acara bermain menjadi lebih rumit, karena terjebak dengan pemikiran bahwa permainan harus berisi ilmu tertentu, agar anak mendapatkan pengalaman belajar.
Menurut Jaclyn Smith, asisten manajer kurikulum di Learning Vision, Singapura, dengan melakukan hal itu bisa jadi orangtu justru lupa sifat permainan sebenarnya, yaitu naluri untuk mengeksplorasi .
Selain itu, acara bermain juga jadi tak menyenangkan. Bukan hanya untuk anak, ini juga membuat orangtua cenderung malas bermain bersama anak.
Jaclyn menyarankan tiga hal yang perlu dilakukan para orangtua untuk memaksimalkan waktu bermain bersama anak.
Pertama, pahami bahwa permainan harus meluangkan waktu untuk aktivitas main-main dan berimajinasi.
Kedua, ketahuilah bahwa permainan adalah anugerah alam bagi seorang anak; suatu kemampuan yang datang secara alami.
Yang perlu dilakukan orangtua adalah mengamati dan mendengarkan kapan dan bagaimana anak-anak bermain.
Setelah orangtua menguasai bagaimana menikmati kebersamaan dengan anak saat bermain, selanjutnya yang perlu dilakukan orangtua adalah merespons dengan sesuai dan menikmati permainan tanpa sibuk memberi penilaian.