Find Us On Social Media :
Petugas kesehatan sedang mengukur tinggi badan seorang anak (DOk. Humas Tanoto Foundation)

Penyebab Anak Stunting Tidak Cuma Faktor Kurang Gizi. Ibu Harus tahu !

Riska Tri Handayani Selasa, 16 Maret 2021 | 14:03 WIB

SonoraBangka.id - Pemerintah menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

sementara itu, prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi, yakni hampir 30 persen.

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan jajarannya agar mengambil langkah-langkah luar biasa dalam menangani stunting.

Sebab, anak yang telanjur mengalami stunting, maka perkembangan otaknya tidak bisa optimal hingga dewasa.

Kondisi itu akan memengaruhi produktivitas sumber daya manusia.

Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir.

Biasanya stunting baru tampak setelah anak berusia 2 tahun, yaitu perawakan yang lebih pendek dari usianya.

Menurut Prof.Dr.dr. Aman B Pulungan Sp.A (K), tidak semua anak pendek merupakan anak stunting.

Selain itu, ada berbagai faktor yang menyebabkan anak stunting, tidak cuma karena kekurangan gizi.

“Stunting erat dikaitkan dengan masalah nutrisi, tetapi hubungan antara nutrisi dan pertumbuhan linear masih diperdebatkan,” kata Aman yang menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai guru besar dengan judul ‘Penuntasan Stunting pada Anak sebagai suatu permasalahan Multi-Faktorial : Medis, Sosial, Ekonomi, Politik dan Emosional’.

Ia menyebutkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa intervensi berupa peningkatan asupan gizi tidak dapat memperbaiki pertumbuhan linear secara bermakna.

Penelitan yang dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat menunjukkan pemberian makanan tambahan kepada anak stunted tidak menghasilkan kenaikan berat badan dan tinggi badan yang signifikan.

Demikian juga penelitian lain di Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Bali.

“Penyebab perawakan pendek anak-anak ini mungkin disebabkan oleh hal lain.