Find Us On Social Media :
Ilustrasi anak bermain bola (thinkstock/saiyood )

Menghindari Kata 'Hati-hati' pada Anak yang Sedang Bermain. Mengapa ?

Riska Tri Handayani Selasa, 27 April 2021 | 09:53 WIB

SonoraBangka.id - Sebagai orangtua tentunya menginginkan anaknya tumbuh sehat, bahagia, dan dalam kondisi yang aman.

Karenanya, ketika anak bermain, orangtua sering mengucapkan kata "hati-hati!", harapannya agar anak tidak terpeleset atau terjatuh.

Namun rupanya, kata "hati-hati!" tidak membantu anak untuk lebih waspada atas perilakunya.

Ketika anak mendengar "hati-hati!" dari orangtua, maka anak akan menjadi terlalu berhati-hati dan mencegah anak untuk mengambil risiko.

Padahal, menurut para ahli di VeryWell Family, pengambilan risiko penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Sebagai contoh, ketika anak bermain di taman, ada beberapa objek yang kita anggap berbahaya bagi anak, seperti perosotan, anak tangga, dan banyak lagi.

Objek-objek di tempat bermain sebenarnya dapat membantu memperkuat otot, tulang, paru-paru, dan jantung anak.

Aktivitas lain seperti bersepeda dan berolahraga di luar, yang juga kerap dianggap berbahaya, sebenarnya bisa membuat anak lebih sehat.

Pengambilan risiko akan membantu anak membangun kepercayaan diri, pengaturan diri, dan bahkan anak menjadi lebih mandiri.

Menurut Bright Horizons, menghalangi kesempatan anak untuk mengambil risiko akan membatasi pertumbuhan emosional dan kognitif anak.

Sederhananya, kata "hati-hati!" akan memberikan batasan bagi anak untuk berkembang.

Selain itu, jika orangtua mengatakan "hati-hati!" terlalu sering, maka akan ada keraguan dan kecemasan di dalam diri anak.

Satu studi yang dilakukan oleh tim di Macquarie University menemukan, anak yang menerima isyarat fisik dan verbal seperti "hati-hati!" dari orangtua lebih mungkin mengembangkan gangguan kecemasan di masa depan.