SonoraBangka.id - Belajar tatap muka memang tak harus di sekolah. Seperti kita tahu, ada juga yang namanya metode unschooling.
Namun begitu, rumah ternyata bisa jadi tempat efektif belajar anak, bagaimana peran orangtua?
Memang di Indonesia, metode itu belum sepopuler homeschooling. Namun, bukan berarti belum ada yang menerapkan cara seperti ini untuk pendidikan anak.
Berbeda dengan homeschooling, unschooling tidak tergantung dengan kurikulum tertentu.
Pendiri komunitas Unschooling Indonesia, Azizah Maha Putri atau biasa disapa Ica, menyebut bahwa kurikulum unschooling dirancang special oleh orangtua, dengan menyesuaikan tingkat perkembangan psikologis, kepribadian, serta kecerdasaan majemuk pada anak.
“Unschooling atau dalam terjemahan kasarnya “tidak sekolah”, adalah metode pendidikan yang diselenggarakan oleh orangtua sendiri,” kata Ica kepada NOVA.
Unschooler alias anak yang menjalankan pendidikan dengan metode unschooling, bisa melakukan hal-hal yang mereka inginkan sambil belajar dari orangtuanya sendiri.
Mereka bebas menentukan apa yang ingin mereka pelajari. Ica dan suami sepakat bahwa sekolah bukanlah sebuah kewajiban, namun pilihan.
“Orangtua unschooler berperan memfasilitasi pendidikan anak. Mulai bentuk aktivitas, lokasinya, menggunakan alat apa saja, siapa pemandunya, kursusnya apa, dan lain-lain dilakukan atas kehendak anak. Bukan arahan orangtua,” kata Ica.