Bangkasonora.ID - Peretasan terhadap akun email, media sosial, atau akun lainnya makin sering terjadi dewasa ini. Bagaimana cara menghindari dan mengatasinya?
Peretasan terhadap salah satu akun saja bisa sangat memusingkan pengguna. Terlebih jika akun tersebut digunakan secara aktif untuk berkomunikasi dengan teman, melakukan pembelian, atau menyimpan file.
Di tahap awal ini, Kaspersky menyarankan agar pengguna tetap fokus pada tindakan meminimalisasi konsekuensi. Pikirkan untuk menyelamatkan uang dan data, melindungi teman dari scammer, dan mendapatkan kembali kendali atas akun tersebut. Tindakan ini biasanya akan mengembalikan atau setidaknya menghalangi terjadinya kerusakan.
Simak tipsdari Kaspersky berikut yang dapat diterapkan jika akun Anda telah diretas.
Jika tidak dapat melakukan login sama sekali
Dalam banyak kasus, pengguna pertama kali mengetahui bahwa mereka telah diretas karena tidak dapat masuk ke dalam akun mereka. Hal itu terjadi karena hal pertama yang dilakukan peretas adalah mengubah kata sandi, mengunci korban, dan mendapatkan kendali penuh atas akun yang telah dicuri.
Jangan panik, masih terdapat banyak hal yang dapat Anda lakukan. Penting untuk melakukan semuanya dengan cepat dan memprioritaskan tindakan.
- Coba setel ulang kata sandi. Jika Anda bertindak dengan cepat, peretas mungkin belum memiliki banyak waktu untuk melepaskan email dari akun Anda.
- Peringatkan sebanyak mungkin orang bahwa akun Anda telah diretas. Komunikasikan kepada seluruh rekan dan orang yang Anda cintai. Posting pesan di jejaring sosial. Jika orang mengetahui bahwa akun Anda diretas, mereka cenderung tidak akan tertipu jika peretas mulai mengirim permintaan atas nama Anda, seperti permintaan uang tunai atas keadaan darurat.
- Hubungi bank atau layanan keuangan lainnya jika peretas telah meretas akun di sistem pembayaran atau akun dengan kartu kredit terkait yang Anda miliki.
- Melakukan pemindaian pada computer menggunakan perangkat lunak antivirus demi memastikan bahwa komputer bebas dari malware yang dapat digunakan untuk mencuri sandi akun.
- Membuat daftar layanan terpenting terkait dengan akun Anda yang diretas. Ingat kembali seluruh layanan yang Anda masuki menggunakan akun ini dan seluruh layanan yang mengirim email pengaturan ulang kata sandi ke akun tersebut
- Cobalah masuk ke layanan tersebut dan putuskan tautannya dari akun yang telah diretas.
- Ubah kata sandi untuk akun terkait serta seluruh layanan yang menggunakan kata sandi sama seperti akun yang diretas. (Sebaiknya Anda juga mengubah pertanyaan keamanan untuk layanan lainnya jika pertanyaan tersebut juga digunakan pada akun yang diretas. Lebih baik lagi, Anda juga harus menyiapkan autentikasi dua faktor.)
- Hubungi dukungan layanan akun dan coba pulihkan akses ke akun yang terpengaruh. Lihat instruksi untuk Facebook, Google, Instagram, dan Twitter.
Ketika ada pemberitahuan tentang aktivitas yang mencurigakan
Banyak layanan online memperingatkan pengguna jika akun mereka digunakan untuk melakukan tindakan signifikan tertentu. Tindakan tersebut mungkin termasuk mengubah kata sandi, menautkan telepon atau alamat email baru ke akun, dan masuk dari perangkat atau lokasi baru. Jika Anda tidak melakukan tindakan tersebut dan masih menerima pesan demikian, berikut hal yang harus dipertimbangkan:
- Cobalah untuk masuk ke akun, tanpa menggunakan tautan apa pun di pemberitahuan. Pesan phishing yang mencari kredensial masuk dapat terlihat sangat mirip dengan pemberitahuan akun resmi. Praktik terbaiknya adalah memasukkan alamat secara manual di browser Anda atau membuka aplikasi.
- Periksa riwayat login jika akun mengizinkan, dan apabila Anda melihat perangkat atau tempat yang tidak dikenal pada daftar, segera keluarkan dari semua pengguna lain.
- Periksa semua detail akun termasuk alamat email, nomor telepon, dan pertanyaan keamanan.
- Mengubah kata sandi. Pastikan itu kuat dan sangat berbeda dari yang sebelumnya. Jika Anda takut lupa, gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan semua kata sandi dengan aman.
- Ubah kata sandi di seluruh akun, serta yang terkait dengan login yang disusupi (misalnya, akun di semua toko online yang Anda masuki menggunakan login jejaring sosial yang diretas).
Jika menerima pesan permintaan tebusan dari peretas