SonoraBangka.id - Dalam rangka percepatan peningkatan mutu pendidikan di era teknologi yang terfokus pada human development, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) matangkan persiapan pengajuan pengembangan Balai Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan yang dipetakan dengan technology roadmap dan planning, kolaborasi antara tim Bappeda, BKPSDM, dengan tim dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Kegiatan ini diharapkan juga untuk meningkatkan kompetensi anak didik serta tenaga pendidik mahir digital dan melek teknologi.
"Saya berharap agar Kepala Bappeda, dan BKPSDM segera menyiapkan program-program yang tegak lurus dengan program yang telah kita susun. Harus ada penekanan-penekanan, yang tadinya ini tanggungjawab Dinas Pendidikan, kini harus berkolaborasi dengan Bappeda dan BKPSDM, sehingga fasilitas yang telah kita rencanakan dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi para siswa tapi juga masyarakat secara luas," ujar Gubernur Babel Erzaldi Rosman dihadapan tim JICA secara virtual belum lama ini.
Gubernur Erzaldi mengatakan, pengembangan human development perlu didukung dengan program yang diajukan sebagaimana rencana semula. Balai teknologi yang akan dibangun tidak hanya diperuntukkan bagi dinas pendidikan semata, melainkan untuk semua lini. Hal ini tidak lain karena sifat balai pusat yang mendidik sumber daya manusia, yakni kemampuan secara digital dan teknologi yang tidak bisa dipisahkan saat ini.
"Siapa yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi, maka tertinggallah dia. Kita tentu tidak mau daerah kita tertinggal. Jadi, tolong rumuskan program kerja yang akan kita follow up,"ungkapnya.
Selain itu, orang nomor satu di Babel ini mengungkapkan disparitas atau kesenjangan mutu pendidikan dapat diatasi melalui teknologi. Teknologi yang dapat menjangkau hingga ke pelosok daerah di Babel, memerlukan jaringan internet melalui tower-tower jaringan. Hal ini agar kualitas dan mutu pendidikan baik di kota maupun di desa menjadi seimbang karena tidak ada lagi daerah di Babel yang masuk area blank spot. Dan dalam hal ini, jaringan teknologi melalui JICA dapat memberikan solusi.
Tim dari JICA, Fitri Arifin, selaku Programme Manager Education Sectoral, menjelaskan pada dasarnya setiap usulan yang diajukan Babel akan mengacu pada rencana pembangunan nasional wilayah masing-masing, melalui kerangka pembangunan jangka menengah nasional yang salah satunya adalah pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi. JICA akan melihat apa saja yang dibutuhkan wilayah Babel terhadap pendidikan ataupun sektor lain yang berkaitan dengan human development, misalnya stunting, pariwisata, dan sebagainya.
Dikatakannya, Babel dalam hal ini mengharapkan pengembangan balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dengan teknologi tinggi di dalamnya, sebagai balai pelatihan sumber daya manusia agar melek teknologi. Hal ini tidak bisa semata-mata dilakukan untuk merealisasikan human development, melainkan membutuhkan proses yang panjang.
"Kami menyarankan agar Babel menyiapkan target priority yang menjadi basic program atau semacam grand design. Harapannya tetap mengacu pada human development agar Babel memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Bagaimana cara mengetahuinya, yakni dengan melakukan studi kelayakan, dan pihak JICA siap membantu," paparnya.
Kepala Dinas Pendidikan Babel, M. Soleh, menambahkan bahwa target prioritas dinas pendidikan adalah pengembangan Pusat Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan yang terkait erat dengan perkembangan IT sebagai pemenuhan sarana prasarana pada jaringan internet, mengingat ada banyak sekolah-sekolah yang letaknya di pulau dan tidak memiliki akses internet.
Dirinya menyebut perlu adanya pengembangan sumber daya manusia pendidikan mulai dari kepala sekolah, guru, serta pengawas terutama di masa pandemi. Selain itu, perlu untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik sehingga membutuhkan pelatihan yang berkesinambungan dan terus menerus, yang harapannya dapat merambah pada bidang lain.