Find Us On Social Media :
Tempat cuci tangan di pasar Pagi Kota Pangkalpinang. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Tempat Cuci Tangan di Sejumlah Pasar Sudah tak Berfungsi, UPT Klaim tidak Bertugas Isi Air

Ria Kusuma Astuti Sabtu, 25 September 2021 | 06:42 WIB

SONORABANGKA.ID - Beberapa tempat cuci tangan yang ada pasar  di Kota Pangkalpinang, masih tersedia. Akan tetapi  secara fungsional, tempat cuci tangan ini sudah tidak lagi berfungsi.

Dari pantauan di Pasar Pagi Kota Pangkalpinang, Jumat (24/9/2021), terlihat masih ada dua tempat cuci tangan. Satu di pintu masuk pasar, dan satu lagi berada di tengah pasar.

Saat difungsikan, memang tak keluar air dari keran tempat cuci tangan tersebut. Posisi tandon air pun sudah miring, atau berubah tidak pada posisinya.

Selain itu, bawah tempat penampungan air sementara ini pun, terlihat terisi penuh oleh sampah.

Kepala UPT Pasar Kota Pangaklpinang, Amir Laode memastikan petugas tak pernah mengambil tempat pencucian tangan dari tempatnya. Menurutnya, sejak awal ditempatkan tidak pernah dipindahkan sama sekali.

"Kami meletakannya memang banyak di beberapa titik di pasar, mulai Pasar Pagi, Pasar Rumput, Pasar Besar Tradisional, dan ada memang beberapa CSR dari beberapa pihak dan sampai sekarang masih ada tidak hilang dan tidak pernah dipindahkan," ujar Amir.

Menurutnya, secara fungsi tempat cuci tangan itu tidak lagi digunakan, sebab bukan dari pihaknya yang mengisi air. "Kalau untuk fungsi memang sudah tidak lagi berfungsi, karena untuk yang mengisi airnya itu bukan dari kami,"lanjutnya.

Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Pangkalpinang, Suriyanto juga mengatakan hal serupa. Suriyanto mengakui tidak ada pemindahan tempat cuci tangan dari petugas.

"Sejak awal di situlah tempatnya tidak ada kami pindah-pindah atau kami angkut kemana pun," ucap Suriyanto.

Ia mengatakan, untuk petugas yang bertugas mengisikan air untuk cuci tangan bukan dari UPT pasar tapi petugas pemadam kebakaran. "Kalau yang mengisi air itu petugas pemadam kebakaran bukan kita,"tambahnya.