SONORABANGKA.ID - Adalah Pemerintah RI kini mulai mengetatkan aturan mengenai emisi gas buang pada kendaraan bermotor, baik untuk keluaran terbaru maupun yang sudah beredar dengan cara pengujian ulang.
Bagi sepeda motor dan mobil yang tidak sesuai, akan dikenakan sanksi denda berupa tilang dan disinsentif tarif parkir (pengenaan tarif parkir tertinggi) di beberapa wilayah tertentu.
Lalu, apa yang dimaksud dengan emisi gas buang? Melansir laman resmi Daihatsu Indonesia, itu adalah sisa pembakaran yang terjadi di dalam ruang pembakaran pada kendaraan bermotor.
Sisa pembakaran tersebut terdiri dari berbagai zat berbahaya yang nantinya dikeluarkan melalui knalpot. Zat-zat yang berbahaya tersebut inilah yang berusaha ditekan oleh proses uji emisi yang dilakukan oleh produsen mobil, pemegang merek, dan pemerintah.
Lebih jauh, zat yang dimaksud ialah Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen Oksida (NO atau NOx), dan Hidrokarbon (HC) yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari kendaraan.
Adapun gas yang sering membuat orang pingsan adalah CO walaupun tidak memiliki bau dan warna seperti zat lainnya. Sementara yang sering menjadi penyumbang pemanasan global adalah CO2, apalagi jika di wilayah sekitar kurang pepohonan yang mampu menyerapnya menjadi Oksigen (O2).
"Cukup banyak bahaya yang ditimbulkan dari emisi gas buang. Mulai dari merusak sistem pernapasan hingga merusak sistem peredaran darah," tulis keterangannya, Selasa (26/10/2021).
Berikut beberapa bahaya yang ditimbulkan dari emisi gas buang kendaraan:
1. Merusak Sistem Pernapasan
Apakah Anda pernah merasa pusing dan susah bernafas saat terjebak kemacetan di jalan raya? Hal itu terjadi karena Sahabat menghirup banyak kandungan gas CO dan gas lain yang mengandung timbal.